Lima Hari Muktamar, Stan Bazar SM Raih Pemasukan Rp 2 Miliar

Muhammadiyah telah ikut serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Dokumen
Stan bazar SM laris manis dalam Muktamar 48 di D
Rep: c02 Red: Yusuf Assidiq

REPUBLIKA.CO.ID, KARANGANYAR -- Agenda Bazar Muktamar 48 Muhammadiyah - 'Aisyiyah yang berlangsung sejak 17 - 21 November, di area D'colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, memberikan efek ekonomi yang positif bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dan sejumlah penyewa stan. Salah satunya stan bazar yang dikelola oleh Suara Muhammadiyah (SM).

Direktur Utama SM Deni Asyari mengatakan stan yang dikelola oleh SM dalam waktu lima hari bisa meraih omzet sekitar Rp 2 miliar. "Alhamdulillah, walau waktunya singkat, namun karena produk yang dijual adalah kebutuhan muktamar, jadi bisa menghasilkan omzet yang baik, sampai jelang penutupan, sudah mendekati Rp 2 miliar," kata Deni, Senin (21/11/2022).

Menurutnya, SM mengambil enam kavling stan bazar di arena muktamar dan satu ruko di luar arena D'colomadu. Sedangkan produk yang dijual adalah produk merchandise olahan UMKM dan batik-batik Muhammadiyah dengan berbagai motif. "Tentunya salah satu motif yang sangat populer dan paling laris adalah batik resmi Muktamar Muhammadiyah 48," ujarnya.

Selain itu, Deni mengaku untuk menempatkan sejumlah stok produk, SM harus menyewa gudang di Solo selama lima hari. " Alhamdulillah, kini kembali ke Yogyakarta, dengan sisa produk yang sedikit," terangnya.

Melalui bazar Muktamar 48 ini, menurut Deni, Muhammadiyah telah ikut serta mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Setidaknya ada 400 an lebih gerai stan bazar muktamar yang berlangsung selama lima hari ini. Dan tentu, bazar-bazar yang lain, banyak yang mencapai omzet yang lebih tinggi.

Oleh sebab itu, pihaknya mengucapkan terima kasih kepada panitia Muktamar 48 atas kesempatan dapat berpartisipasi. "Kepada panitia muktamar serta Muhammadiyah, kami menyampaikan terima kasih atas kesempatan berpartisipasi dalam bazar Muktamar 48 kali ini," kata Deni.


BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler