Dompet Dhuafa Gelar Sound of Humanity untuk Penyintas Gempa Cianjur

Sound of Humanity ini berupa konser para musisi Tanah Air hingga lelang gitar.

Republika/Bayu Adji
Sound of Humanity.(ilustrasi).
Rep: Umar Mukhtar Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dompet Dhuafa melalui Humanesia menyelenggarakan Sound of Humanity dalam rangka membantu para korban bencana alam khususnya korban bencana gempa Cianjur. Acara yang digelar dalam Sound of Humanity ini berupa konser para musisi Tanah Air hingga lelang gitar.

Kepala Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa, Haryo Mojopahit menyampaikan, Sound of Humanity merupakan agenda untuk meluncurkan program Dompet Dhuafa di akhir tahun yaitu Indonesia Siap Siaga. Program ini bertujuan untuk mengajak masyarakat peduli terhadap korban bencana di Indonesia.

"Program ini biasanya kita mulai pada akhir November atau Desember hingga Februari. Masa-masa itu adalah masa musim hujan dan bencana alam seperti banjir bandang, gempa dan lainnya," kata dia kepada Republika, Senin (28/11/2022).

Untuk itu, lanjut Haryo, Dompet Dhuafa menggiatkan kepedulian pada Senin 28 November 2022 ini melalui program Indonesia Siap Siaga sebagai tonggal awal untuk mengajak serta menggugah kepedulian masyarakat agar senantiasa peduli kepada para penyintas bencana alam.

"Saat ini bencana besar yang terjadi adalah bencana gempa bumi di Cianjur, maka sebagian besar penggalangan dana ini akan ke sana (penyintas bencana gempa Cianjur). Kita prioritaskan untuk mereka," kata dia.

Bentuk kegiatan Sound of Humanity ini di antaranya berupa konser musik. Beberapa musisi dan selebriti Tanah Air turut hadir dalam acara tersebut. Di antaranya Aldi artis Aldi Taher sebagai host, Indra The Rain, Mr Jarwo (mantan gitaris Naif), komika Abdel Achrian, Marjinal, Vikri Rasta, dan Dini Andromeda.

Haryo juga menjelaskan, progres penanggulangan bencana bagi para penyintas bencana gempa Cianjur terus dilakukan. Dalam penanggulangan ini ada empat fase dalam penanggulangan, yang dimulai dari fase sebelum bencana, saat bencana dan pascabencana.

Sebelum bencana, Dompet Dhuafa melakukan mitigasi dalam rangka pencegahan bencana dan kesiapsiagaan untuk melatih masyarakat agar menjadi siap siaga. Setelah itu ada masa tanggap darurat bencana, kemudian dilanjutkan dengan masa pemulihan dan rekonstruksi bencana.

"Kami tidak hanya bergerak di masa tanggap darurat bencana saja tetapi juga ada pemulihan dan juga ada rekonstruksi dan rehabilitasi. Membangun sekolah, fasilitas publik, dan masjid. Tidak hanya bangun fisiknya saja, sekolahnya juga kita dampingi menjadi sekolah literasi aman bencana," kata Haryo.

Selain itu, dia menambahkan, juga ada pos sehat yang menjaga kesehatan masyarakat setelah bencana. Seusai melewati masa tanggap darurat bencana, Haryo berharap kualitas kehidupan masyarakat setempat meningkat dari saat sebelum bencana.

"DD berkomitmen tidak hanya pada masa tanggap darurat saja, seperti dengan membuat dapur umum, atau memberi bantuan tenda, tetapi kita berkomitmen untuk lebih lama daripada sekadar masa tanggap darurat bencana," paparnya.

Baca Juga


Baca juga : Viral Soal 'Pemimpin Beruban', Wagub Jabar Unggah Foto Bergaya Rambut Hokage Keempat

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler