Pemadaman Listrik di Ukraina Mempersulit Kinerja Dokter Bedah
Dokter terpaksa melakukan operasi menggunakan senter.
REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Dr Oleh Duda sedang menjalani operasi yang sangat rumit di sebuah rumah sakit di Lviv, Ukraina, ketika dia mendengar ledakan di dekatnya. Beberapa saat kemudian, lampu padam.
Duda tidak punya pilihan. Dia tetap melanjutkan prosedur operasi dengan headlamp sebagai penerangan. Lampu kembali menyala saat generator dinyalakan tiga menit kemudian. Tetapi bagi duda, menunggu selama tiga menit hingga lampu menyala rasanya sangat panjang.
“Menit-menit yang menentukan ini dapat merenggut nyawa pasien,” kata Duda yang merupakan dokter ahli bedah kanker kepada The Associated Press.
Duda menjalani operasi arteri utama pada 15 November. Ketika itu, kota di Ukraina barat mengalami pemadaman listrik karena Rusia melepaskan serangan rudal yang menghantam jaringan listrik sehingga merusak hampir 50 persen fasilitas energi negara.
Duda mengatakan, ledakan itu sangat dekat dengan rumah sakit sehingga membuat dinding bangunan bergetar. Dokter serta pasien bergegas turun ke tempat penampungan di ruang bawah tanah. Ini adalah tindakan yang dilakukan setiap kali sirene serangan udara berbunyi. Rumah sakit yang berspesialisasi dalam pengobatan kanker ini hanya melakukan 10 dari 40 operasi yang dijadwalkan pada hari itu.
Duda mengatakan bahwa, tiga dokter dan beberapa perawat dari rumah sakitnya pergi untuk merawat tentara Ukraina di garis depan. “Perang telah memengaruhi setiap dokter di Ukraina, baik di barat maupun di timur, dan tingkat penderitaan yang kami hadapi setiap hari sulit diukur,” ujarnya.
Di Kota Kherson, lift yang lumpuh merupakan tantangan nyata bagi paramedis. Mereka harus membawa pasien yang tidak bisa bergerak menuruni tangga gedung apartemen, dan membawa mereka kembali ke ruang operasi. Dokter menggunakan lampu depan, lampu ponsel, dan senter di ruang operasi. Sementara di beberapa rumah sakit, peralatan utama tidak lagi berfungsi.
Serangan terhadap fasilitas listrik berlanjut pekan lalu. Serangan ini membuat Ukraina mengalami pemadaman listrik nasional dan mengganggu sistem perawatan kesehatan. Pemadaman listrik menyebabkan penundaan jadwal operasi pasien. Selain itu, catatan rekam medis pasien tidak dapat ditemukan karena pemadaman internet. Paramedis harus menggunakan senter untuk memeriksa pasien di ruangan yang gelap.
Pekan lalu, Kiev's Heart Institute mengunggah video yang menunjukkan seorang dokter bedah sedang mengoperasi jantung seorang anak dengan cahaya yang sangat minim. Satu-satunya cahaya dalam ruang operasi itu berasal dari lampu depan dan senter bertenaga baterai.
“Bersukacitalah orang Rusia, seorang anak terbaring di atas meja operasi, dan selama operasi lampu padam sepenuhnya,” kata Direktur Kiev's Heart Institute Dr Boris Todurov dalam video tersebut.
Serangan juga menghantam rumah sakit dan klinik rawat jalan di tenggara Ukraina. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pekan lalu mengatakan, mereka telah memverifikasi setidaknya 703 serangan antara 24 Februari hingga 23 November.
Kremlin telah menolak tuduhan bahwa pihaknya menargetkan fasilitas sipil. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov pekan lalu menegaskan, Rusia hanya menargetkan situs terkait dengan kekuatan militer.
Namun pekan lalu, sebuah ledakan terjadi di bangsal bersalin di sebuah rumah sakit di Ukraina timur. Ledakan ini menewaskan seorang bayi baru lahir dan dua dokter terluka parah. Sementara di wilayah Kharkiv, dua orang tewas setelah pasukan Rusia menembaki sebuah klinik rawat jalan.
Pada Selasa (22/11/2022) lalu, serangan Rusia di kota selatan Ukraina melukai Artur Voblikov yang berusia 13 tahun, sehingga dokter harus mengamputasi lengannya. Petugas medis membawa remaja itu melalui tangga gelap di rumah sakit anak-anak ke ruang operasi di lantai enam.
“Mesin pernapasan tidak berfungsi, mesin sinar-X tidak berfungsi. Hanya ada satu mesin ultrasound portabel dan kami membawanya terus-menerus,” kata kepala bedah di rumah sakit anak-anak di Kherson, Dr Volodymyr Malishchuk.
Generator yang digunakan rumah sakit anak-anak rusak minggu lalu, sehingga fasilitas kesehatan itu tidak memiliki daya apa pun selama beberapa jam. Dokter membungkus bayi yang baru lahir dengan selimut agar tidak kedinginan. Kurangnya pemanas mempersulit operasi pada pasien.
“Tidak ada yang akan menempatkan pasien di meja operasi saat suhu di bawah nol,” kata Dr Maya Mendel.
Menteri Kesehatan Viktor Liashko pada Jumat (25/11/2022) mengatakan, pemerintah tidak berencana untuk menutup rumah sakit. Dia menambahkan, pihak berwenang akan mengoptimalkan penggunaan ruang dan mengumpulkan semua hal yang diperlukan di area yang lebih kecil untuk mempermudah tindakan medis.
Liashko mengatakan, generator diesel atau gas telah disediakan untuk semua rumah sakit Ukraina. Sebanyak 1.100 generator tambahan akan datang dalam beberapa minggu mendatang dari beberapa negara Barat.Saat ini, rumah sakit memiliki bahan bakar yang cukup untuk tujuh hari.
"Generator cadangan tambahan masih sangat dibutuhkan. Generator dirancang untuk bekerja dalam waktu singkat yaitu tiga hingga empat jam, tetapi pemadaman listrik dapat berlangsung hingga tiga hari," kata Liashko.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh pasukan Rusia menutup fasilitas medis di wilayah Kherson dan menjarah peralatan medis termasuk ambulans. Dr Olha Kobevko, yang baru saja kembali dari daerah Kherson menggemakan pernyataan presiden dalam sebuah wawancara.
“Rusia bahkan mencuri handuk, selimut, dan perban dari fasilitas medis,” kata Kobevko.
Di Kiev, sebagian besar rumah sakit berfungsi seperti biasa. Namun mengandalkan generator. Sementara itu, praktik klinik swasta dan klinik dokter gigi mengalami kesulitan akibat kekurangan pasokan listrik.
Seorang dokter gigi di Kiev, Viktor Turakevich, mengatakan, dia harus menjadwal ulang bahkan melakukan janji temu yang mendesak, karena pemadaman listrik di kliniknya berlangsung setidaknya empat jam sehari. Sementara generator yang dia pesan membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk tiba.
“Setiap dokter harus menjawab pertanyaan tentang siapa yang akan mereka terima terlebih dahulu,” kata Turakevich.