Polusi Musim Dingin Memburuk, Kabut Asap Tebal Menyelimuti New Delhi

Suhu dungun menjebak polutan dekat ke tanah sehingga berbahaya bagi kesehatan.

EPA-EFE/HARISH TYAGI
Kendaraan bergerak saat kota diselimuti kabut asap tebal di New Delhi, India, 5 November 2021, saat kualitas udara Delhi mencapai kategori
Rep: Fergi Nadira Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- Asap tebal menyelimuti ibu kota New Delhi ketika polusi udara semakin memburuk dengan masuknya musim dingin, Selasa (29/11/2022). Polusi meningkatkan konsentrasi partikel halus di udara tiga kali lipat di atas batas yang dapat diterima.

Baca Juga


Ibu kota paling tercemar di dunia ini berjuang untuk bernapas lega setiap musim dingin. Sebab suhu dingin dan angin tenang menjebak polutan lebih dekat ke tanah.

"Ketika suhu minimum turun, kejadian kabut secara bertahap pada dini hari kemungkinan akan meningkat, yang menyebabkan penurunan indeks kualitas udara (AQI)," kata Sistem Kualitas Udara dan Peramalan dan Penelitian Cuaca (SAFAR) pemerintah federal.

Menurut Dewan Pengendalian Polusi Pusat (CPCB), AQI di beberapa bagian kota melonjak di atas 400 pada Selasa. Angka ini diklasifikasikan sebagai polusi udara kategori 'parah'.

"Tingkat partikel halus berukuran 2,5 mikrogram atau PM2.5 adalah 180 mikrogram per meter kubik udara pada pukul 10 pagi di Wilayah Ibu Kota Nasional Delhi," tulis data CPCB.

Angka ini tiga kali lipat di atas batas yang dapat diterima selama 24 jam yaitu 60 mikrogram per meter kubik udara. Pihak berwenang telah melakukan beberapa langkah selama bertahun-tahun untuk meningkatkan kualitas udara kota, termasuk mengganti armada angkutan umum Delhi ke bahan bakar yang lebih bersih.

Upaya pemerintah juga termasuk menyemprotkan air dari atas menara dan di jalan, serta mengendalikan pembakaran kayu bakar dan limbah selama cuaca dingin. Kendati begitu, para ahli mengatakan langkah-langkah ini perlu diterapkan di seluruh India utara dan di kota-kota besar dan kecil di sekitar New Delhi yang membentuk Wilayah Ibu Kota Nasional yang lebih luas untuk mengendalikan polusi secara efektif.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler