Rekening Bank Kanye West Dibekukan IRS

Kanye West mendapati empat rekeningnya dibekukan IRS akibat utang pajak.

EPA-EFE/MICHAEL REYNOLDS
Rapper Kanye West. IRS membekukan empat rekening West akibat utang pajak.
Rep: Rahma Sulistya Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kanye West mengungkapkan bahwa Internal Revenue Service (IRS) telah membekukan empat rekening banknya karena utang pajak sebesar 50 juta dollar AS atau setara Rp 777,7 miliar. Rapper berusia 45 tahun itu diduga kehilangan status miliardernya setelah dituduh membuat komentar anti-Yahudi pada bulan lalu.

Status miliardernya tanggal begitu Adidas mengakhiri kemitraan sembilan tahunnya dengan Yeezy, jenama milik West. Rumor mengatakan, kekayaan bersihnya turun menjadi sekitar 400 juta dolar AS (Rp 6,2 triliun) dan dia mengklaim bahwa dia berutang pajak yang belum dibayar penuh pada saat jatuh tempo kepada IRS sebesar 50 juta dolar AS.

"Saya berbicara ketika benar-benar mengetahui bahwa mereka mencoba untuk memenjarakan saya pagi ini," ujar West dalam podcast "Timcast IRL".

Baca Juga



Lalu, West melihat bahwa IRS membekukan empat rekening. IRS menahan total 75 juta dolar AS yang ada di dalamnya.

"Dan kemudian mereka berkata, 'Anda berutang pajak dalam jumlah banyak'. Butuh waktu enam jam bagi saya untuk mencari tahu berapa besar nominalnya, yah, sekitar 50 juta dolar AS," ujarnya.

West mengatakan bahwa dia jelas bukan orang yang paling melek finansial di planet ini. Dia telah beralih ke chief financial officer yang berbeda untuk melihat kemungkinan dia berisiko dituduh melakukan penggelapan pajak.

West mengakui pada dasarnya dia berhenti belajar setelah menjadi terkenal di usia pertengahan 20-an. Sejak itu, dia memiliki orang lain untuk menangani berbagai bagian hidupnya. "Jadi, sekarang… saya bisa benar-benar belajar bagaimana menjalankan perusahaan. Saya bisa belajar bagaimana berhitung. Sepertinya saya bahkan tidak tahu di mana harus menaruh uang," katanya.

Komentarnya muncul setelah pelantun "Stronger" yang secara resmi telah mengubah namanya menjadi Ye itu, mengonfirmasi rencana ulang untuk mencalonkan diri sebagai presiden di Amerika Serikat untuk pemilu 2024. Dia meminta jasa tokoh sayap kanan kontroversial Milo Yiannopoulos untuk membantu kampanyenya.

Sementara itu, West mengatakan kepada wartawan pada pekan lalu, alasan dirinya mengumumkan akan mencalonkan diri sebagai presiden adalah ingin Federal Communications Commission (FCC) melihat uangnya.

"Jika FCC melihat uang saya, akan ada kemungkinan bahwa Adidas tidak akan masuk ke JP Morgan Chase dan membekukan akun saya… dan menahan 75 juta dolar AS di empat akun berbeda," tutur dia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler