Son Heung-min Nantikan Keajaiban Lain Bersama Korsel

Son Heung-min dan rekan-rekannya akan menghadapi Brasil pada fase gugur.

AP/Ariel Schalit
Son Heung-min dari Korea Selatan berlari mengejar bola selama pertandingan sepak bola grup H Piala Dunia antara Korea Selatan dan Portugal, di Education City Stadium di Al Rayyan, Qatar, Jumat, 2 Desember 2022.
Rep: Frederikus Bata Red: Ratna Puspita

REPUBLIKA.CO.ID, AL RAYYAN -- Kapten Korea Selatan Son Heung-min bersyukur Ksatria Taeguk lolos ke babak 16 besar Piala Dunia 2022. Apalagi, skuat polesan Paulo Bento finis di posisi kedua Grup H.

Baca Juga


Pada partai terakhir fase penyisihan, Ksatria Taegeuk mengalahkan Portugal 2-1 di Education City Stadium, Al Rayyan, Jumat (2/12) malam WIB. Hasil demikian membuat membuat Uruguay tersingkir. La Celeste unggul 2-0 atas Ghana di pertandingan lain.

Hingga menit-menit terakhir, wakil Amerika Selatan itu masih di atas angin. Namun ketika Korsel berjaya di injury time, semuanya berubah. 

Son mengatakan, timnya sudah sering berbicara mengenai kans menuju tahapan ini. Saatnya, ia dan rekan-rekannya kembali ke situasi normal. 

"Kami akan menekan tombol reset, mulai dari awal lagi, untuk menghasilkan keajaiban lainnya," kata penyerang asal klub Tottenham Hotspur ini, dikutip dari laman KBS World, Sabtu (3/12/2022).

Pada fase gugur, lawan tangguh menanti Korsel. Selanjutnya, anak asuh Bento bertemu Brasil di Stadium 974-Ras Abu Aboud, Selasa (6/12/2022) dini hari WIB.

Son dkk tetap berpeluang menjadi pemenang. Namun, ia enggan sesumbar. Lawan yang mereka hadapi berada di peringkat teratas FIFA.

"Sejujurnya sulit untuk membuat janji tentang seberapa jauh kami bisa melangkah. Tentu saja, saya dapat mengatakan kami ingin memenangkan Piala Dunia, tetapi yang paling penting adalah memberikan yang terbaik di setiap pertandingan, dan hasilnya akan mengikuti,\" ujar pesepak bola 30 tahun itu.

Banyak kejutan terjadi dalam sepak bola. Secara khusus, di Piala Dunia kali ini, beberapa tim raksasa bertumbangan. 

Jepang menyingkirkan Jerman. Bahkan, Samurai Biru bisa mengalahkan Spanyol meski La Roja tetap melaju.

Australia mampu berbicara banyak. The Socceroos menyingkirkan Denmark dan Tunisia. Ini membuktikan perbedaan level sangat tipis.

Itu belum terhitung fakta Arab Saudi mengalahkan Argentina, meski pada akhirnya wakil Asia itu gagal lolos. Pada era sepak bola modern, tim Eropa dan Amerika Selatan tak lagi benar-benar mendominasi dalam sebuah pertandingan tunggal. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler