Modric Merasa Kroasia Lekat dengan Pertandingan Penuh Drama

Kroasia tertinggal lebih dulu saat melawan Jepang

AP/Frank Augstein
Luka Modric dari Kroasia meninggalkan lapangan selama pertandingan sepak bola babak 16 besar Piala Dunia antara Jepang dan Kroasia di Stadion Al Janoub di Al Wakrah, Qatar, Senin, 5 Desember 2022.
Rep: Rahmat Fajar Red: Muhammad Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, AL WAKRAH-- Kapten Kroasia Luka Modric mengatakan Kroasia tampak lekat dengan drama ketika bertandingan di sistem gugur turnamen besar.

Hal tersebut ia katakan usai lolos ke babak perempat final Piala Dunia Qatar 2022 karena menang adu penalti melawan Jepang.

Kroasia tertinggal lebih dulu melalui Daizen Maeda sebelum turun minum meskipun mengurung pertahanan Samurai Biru sepanjang babak pertama.

Kroasia bangkit di babak kedua dan menyamakan kedudukan 1-1 lewat sundulan Ivan Perisic. Skor bertahan hingga 90 menit sehingga dilanjutkan ke babak perpanjangan waktu hingga adu penalti.

“Tampaknya kita tidak bisa melakukannya tanpa drama. Kami sangat senang bisa mencapai perempat final. Itu adalah pertandingan yang sangat sulit melawan tim yang sangat tangguh,” ujarnya dilansir dari firstpost, Selasa (6/12).

Kemenangan tersebut melanjutkan pola kemenangan Kroasia di babak sistem gugur pada turnamen besar. Tujuh dari delapan pertandingan sistem gugur terakhir berakhir dengan perpanjangan waktu kecuali kekalahan di final Piala Dunia Rusia 2018 melawan Prancis.

Modric mengeklaim Kroasia tak bermain di level teratas tetapi telah menemukan cara memenangkan pertandingan. Gelandang Real Madrid itu menegaskan timnya telah menunjukan karakter ketika bangkit dari ketertinggalan.

“Livi (Livakovic) melakukan keajaiban hari ini. Pertandingan yang sangat sulit dan melelahkan,” ujarnya.

Pelatih Kroasia Zlatko Dalic mengatakan keberhasilan lolos ke perempat final sebuah hasil yang besar. Ia meminta kepada semua orang jangan pernah meremehkan orang Kroasia. Karena setiap itu terjadi maka orang tersebut akan menyesalinya.

Piala Dunia kali ini mungkin akan menjadi kesempatan terakhir memenangkan turnamen ini bagi generasi emas ini yang mulai menua. Dalic mengatakan timnya telah berada di level yang dibutuhkan untuk terus melaju.

“Kami finis ketiga (tahun 1998) dan kedua dan sekarang kami berada di perempat final. Kami berhak untuk mengharapkan hasil yang luar biasa… kami tidak akan menyerah, kami akan terus berjuang untuk mencapai impian Piala Dunia kami,” katanya.



BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler