Israel tak Izinkan Interogasi Terkait Kematian Shireen Abu Akleh

Israel tidak akan mengizinkan interogasi apa pun terkait kematian Shireen Abu Akleh.

AP/Nasser Nasser
Pelayat Palestina membawa jenazah Shireen Abu Akleh keluar dari kantor Al Jazeera setelah teman dan kolega memberikan penghormatan, di kota Ramallah, Tepi Barat, Rabu, 11 Mei 2022.
Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Perdana Menteri Israel Yair Lapid pada Selasa (6/12/2022) mengatakan tidak akan mengizinkan interogasi apa pun terhadap tentara Israel terkait kematian wartawan Aljazirah, Shireen Abu Akleh.

"Tidak akan ada yang menginterogasi tentara IDF dan tidak akan ada yang menasihati kami soal melawan moral, tentunya bukan jaringan Aljazirah," cuit Lapid, yang akan mengakhiri masa tugasnya sebagai PM Israel, di Twitter.

Sebelumnya pada Selasa stasiun TV Aljazirah memberitakan, pihaknya mengajukan gugatan ke Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas kasus tewasnya Abu Akleh saat sedang meliput penyerbuan Israel di wilayah pendudukan Tepi Barat.

Jaringan yang berbasis di Doha itu mengatakan gugatan tersebut mencakup "bukti saksi baru dan rekaman video yang secara gamblang memperlihatkan Abu Akleh dan koleganya ditembak langsung Pasukan Pendudukan Israel (IOF)."

"Bukti yang diserahkan ke Kantor Kejaksaan (OTP), tanpa ragu, memastikan bahwa tidak terjadi penembakan di area Shireen berada, kecualiIOF yang menembak dirinya secara langsung," kata Aljazirah.

Wartawan Palestina-Amerika berusia 51 tahun itu tewas pada 11 Mei dan menurut Kementerian Kesehatan Palestina dia ditembak di bagian kepala selagi meliput penyerbuan militer Israel di Kota Jenin, Tepi Barat.

Pada September militer Israel mengeklaim, Abu Akleh kemungkinan tewas akibat tembakan "keliru" dari tentara Israel.

Sejumlah media terkemuka seperti Aljazirah, CNN, Associated Press (AP), Washington Post, dan New York Times melakukan investigasinya sendiri. Dari hasil penyelidikan tersebut mereka menyimpulkan, Abu Akleh tewas akibat peluru Israel.

Baca Juga


sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler