5G Bakal Digunakan oleh 5 Miliar Pengguna di 2028

Langganan 5G di seluruh dunia prediksi mencapai satu miliar pada akhir 2022.

David Jensen/EMPICS Entertainment
ilustrasi:5G - Seorang anggota masyarakat memeriksa ponselnya di luar toko ponsel yang menampilkan tanda 5G, Oxford Street, London. Tanggal pengambilan gambar: Jumat 12 Juni 2020.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Langganan 5G di seluruh dunia prediksi mencapai satu miliar pada akhir 2022. Pelanggan 5G diprediksi mencapai 5 miliar pada akhir 2028. Hal ini terlepas dari tantangan ekonomi yang ada saat ini maupun yang akan datang di berbagai belahan dunia.

Baca Juga


Ericsson Mobility Report edisi November 2022 memperkirakan koneksi Akses Nirkabel Tetap atau Fixed Wireless Access (FWA) di seluruh dunia akan tumbuh lebih cepat dari perkiraan sebelumnya.

FWA, lternatif nirkabel untuk konektivitas broadband kabel yang digunakan di rumah dan untuk berbagai bisnis adalah salah satu 5G use cases awal yang utama, khususnya di wilayah dengan market broadband yang belum atau kurang memiliki akses yang memadai.

FWA diperkirakan akan tumbuh sebesar 19 persen secara tahunan atau year-on-year (YoY) dari 2022 hingga 2028, dan mencapai 300 juta koneksi pada akhir 2028. Hal ini didorong oleh percepatan rencana penerapan FWA di India, serta pertumbuhan yang diharapkan terjadi pada market di negara berkembang lainnya.

Lebih dari tiga perempat Penyedia Layanan Komunikasi (CSP) yang disurvei di lebih dari 100 negara, saat ini menawarkan layanan FWA. Kini, terdapat hampir sepertiga CSP yang menawarkan FWA melalui 5G. Padahal, tahun lalu hanya sebanyak seperlima. Sementara itu, hampir 40 persen dari 5G FWA baru yang diluncurkan dalam 12 bulan terakhir, telah hadir di pasar negara berkembang.

Untuk 5G sendiri, terdapat penambahan sekitar 110 juta langganan di seluruh dunia selama Juli hingga September 2022. Totalnya menjadi sekitar 870 juta. Seperti yang diperkirakan dalam laporan-laporan sebelumnya, 5G masih diperkirakan mencapai satu miliar langganan pada akhir 2022 ini, dua tahun lebih cepat daripada 4G, setelah peluncurannya.

Statistik tersebut menegaskan bahwa 5G merupakan generasi konektivitas seluler penskalaan (scaling) tercepat. Faktor utama penyebabnya adalah para vendor menyediakan perangkat secara tepat waktu, dengan harga yang turun lebih cepat daripada 4G, dan penerapan 5G awal yang besar di China.

Sementara itu, Amerika Utara dan Asia Timur Laut terus mengalami pertumbuhan 5G yang kuat, dengan penetrasi langganan 5G di wilayah tersebut yang diperkirakan akan mencapai sekitar 35 persen pada akhir  2022.

Secara global, hampir 230 CSP telah meluncurkan layanan 5G hingga saat ini, bersamaan dengan lebih dari 700 model smartphone 5G diumumkan atau diluncurkan secara komersial.

Pada akhir tahun 2028, diperkirakan terdapat lima miliar langganan 5G di seluruh dunia, menyumbang 55 persen dari semua langganan. Dalam jangka waktu yang sama, jangkauan populasi 5G diproyeksikan mencapai 85 persen, sementara jaringan 5G diperkirakan membawa sekitar 70 persen data traffic seluler dari seluruh pertumbuhan traffic pada jangka waktu yang sama.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler