Atasi Ruam Popok pada Anak dengan Teknik ABCDE
Ruam popok akan sangat mengganggu anak dan menyebabkan bayi rewel
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), ruam popok pada bayi memang tidak mengancam jiwa. Namun ruam akan sangat mengganggu anak dan menyebabkan bayi rewel.
Apabila terjadi ruam dan tidak diatasi dengan baik, dapat terjadi infeksi sekunder, yaitu infeksi yang terjadi bersamaan dengan infeksi sebelumnya yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur pada kulit. Dokter spesialis anak Andreas Christian Leyrolf mengatakan semakin lama area yang mengalami ruam kontak dengan feses, iritasi akan semakin parah begitu juga dengan ruam popok. Karena itu, penting bagi ibu untuk membantu mengatasi risiko ruam popok.
Salah satu perawatan yang tepat bagi bayi untuk mengatasi risiko ruam popok adalah dengan melakukan terapi ABCDE, yaitu:
1. Air (udara)
Area yang tertutupi popok harus sesering mungkin terkena udara dengan membuka popok secara berkala.
2. Barrier (pelindung)
Mengoleskan krim barrier (misalkan zink oksida atau petrolatum) ke area yang tertutup popok untuk bayi yang berisiko terkena dermatitis popok.
3. Cleansing (pembersihan)
Selalu bersihkan area terkena popok dengan lembut menggunakan air setiap penggantian popok, hindari menggosok kuat.
4. Diaper (popok)
Gunakan popok daya serap tinggi dan hindari popok kain. Ganti popok setiap 1 hingga 3 jam.
5. Education (edukasi)
"Orang tua harus diberi edukasi tata cara pencegahan dan pengobatan dermatitis popok," ujarnya dalaM keterangan pers yang diterima Republika, Kamis (8/12/2022).
Public figure dan ibu anak satu, Fiona Antoni, menambahkan mengganti popok secara berkala merupakan bentuk perawatan yang tepat untuk mengatasi risiko ruam popok bayi. Selain itu, pemilihan popok dengan daya serap yang tinggi juga tidak kalah pentingnya.