Idap Stiff Person Syndrome, Celine Dion Terharu dengan Banyaknya Dukungan

Celine Dion mengumumkan dirinya mengidap Stiff Person Syndrome .

EPA
Celine Dion mengidap Stiff Person Syndrome. Sedang dalam perawatan, Dion membatalkan turnya di Eropa.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Celine Dion mengumumkan dirinya telah didiagnosis dengan Stiff Person Syndrome atau sindrom orang kaku pada pekan lalu. Pelantun "My Heart Will Go On" itu mengaku terharu atas banyaknya dukungan dari penggemar.

Seorang sumber mengatakan Celine tetap tangguh menghadapi kondisinya. "Celine terharu dan tersentuh oleh curahan cinta dan dukungan dari para penggemarnya," kata seorang sumber yang dekat dengan sang penyanyi kepada People, Ahad (11/12/2022).

Hari-hari belakangan ini menjadi waktu yang sangat sulit bagi Celine. Penyanyi berusia 54 tahun itu seakan memiliki perjalanan yang sulit ke depannya.

Di sisi lain, ibu tiga anak itu bertekad melakukan semua yang dia bisa untuk kembali ke panggung dan menjumpai para penggemarnya, terlebih penggemar selalu ada untuknya.  Untuk saat ini, Celine fokus pada kesehatan dan anak-anaknya. Celine dinilai sebagai sosok yang melambangkan ketangguhan.

"Dia adalah gambaran ketahanan, tangguh di tengah pertarungannya dengan sindrom orang kaku," kata sumber tersebut.

Celine memiliki tiga anak, yakni Rene-Charles (21 tahun), si kembar Nelson dan Eddy (11 tahun) dari mendiang suaminya Rene Angelil. Celine mengumumkan diagnosisnya melalui video Instagram pada pekan lalu, tetapi sumber terdekatnya mengonfirmasi sang diva tetap bertekad menjalani kondisinya dengan positif.

Dalam pengumuman diagnosisnya, Celine sekaligus mengabarkan pembatalan turnya di Eropa. Kepada penggemarnya, dia mengakui sudah lama berurusan dengan masalah kesehatan.

Baca Juga


Celine mengaku sangat sulit bagi dirinya untuk menghadapi tantangan ini dan membicarakan semua pengalaman yang telah dia alami. Menyakitkan baginya untuk memberitahu para penggemar bahwa dia tidak akan siap untuk memulai kembali tur di Eropa pada bulan Februari.

"Belum lama ini, saya telah didiagnosis dengan kondisi neurologis yang sangat langka yang disebut sindrom orang kaku yang memengaruhi sekitar satu dari sejuta orang," ujar Celine.

Celine masih mencoba memahami tentang kondisi langka ini. Dia akhirnya mengetahui bahwa hal itulah yang juga ternyata menjadi penyebab semua kondisi kejang yang dia alami.

Hanya saja, kejang itu telah memengaruhi setiap aspek kehidupan sehari-hari. Terkadang, kondisinya menyebabkan kesulitan ketika Celine berjalan. Bahkan, sindrom tersebut membuat dia sulit menggunakan pita suaranya untuk bernyanyi seperti dulu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler