Perbedaan Agama tak Halangi Muslimah Kaduna Nigeria Bantu Ratusan Janda Kristen
Muslimah Kaduna Nigeria santuni para janda Kristen jelang perayaan Natal.
REPUBLIKA.CO.ID, KADUNA – Kenaikan harga pangan tengah dan inflasi tinggi mengintai negara bagian Kaduna Nigeria, menyusul perayaan Natal tahun ini.
Seorang Muslimah, Ramatu Tijjani, kembali berupaya membantu membagikan bahan makanan dan hadiah uang tunai kepada banyak janda Kristen.
Tahun ini, dia menargetkan lebih dari 200 janda akan mendapatkan bantuan. Hal ini disebut sebagai bagian dari upayanya mendorong hidup berdampingan secara damai, di antara perbedaan agama.
"Hadiah itu diberikan untuk memberikan senyum indah di wajah mereka, agar dapat merawat anak yatimnya dan memungkinkan para janda merayakan musim Natal dengan sukacita dan kebahagiaan, seperti umat Kristiani lainnya di seluruh dunia," ujar dia dikutip di Daily Nigerian, Selasa (20/12/2022).
Tijjani telah mulai memberikan bantuannya di Church of Christ Evangelical and Life Intervention Ministry, Sabon Tasha, pada Ahad (18/12/2022).
Menurutnya, donasi tersebut berasal dari hasrat dan keinginannya mendukung kehidupan para janda kurang mampu yang telah mengalami begitu banyak rasa sakit dan diskriminasi, bahkan mungkin telah kehilangan harapan.
Selama 10 tahun terakhir, dia telah menyumbangkan kantong biji-bijian, bahan makanan dan minuman kepada para janda dan yatim piatu Kristen selama Natal dan perayaan Paskah. Hal ini dilakukan dengan tujuan memperkuat hubungan Kristen dan Muslim di wilayah utara Nigeria.
Kantor Berita Nigeria melaporkan wanita Kristen di sana memanggil Tijjani dengan sebutan "Mama". Ini terjadi karena kebaikannya yang luar biasa dan hubungan baik yang dia bangun dengan mereka, dalam memperkuat hubungan Kristen dan Muslim di negara bagian dan negara pada umumnya.
"Satu hal yang harus selalu kita ingat adalah kita diciptakan oleh Satu Tuhan dan Adam dan Hawa adalah orang tua kandung kita yang asli. Kita semua memiliki kitab suci yang membimbing kita untuk hidup damai dan harmonis," kata Tijjani.
Tidak hanya itu, dia juga menekankan perlunya membantu para janda dan anak yatim di musim seperti ini, terlepas dari suku, budaya, daerah, bahasa dan latar belakang sejarah mereka.
Dia lantas menyebut Natal memberikan kesempatan emas bagi umat Islam untuk menunjukkan kepada tetangga Kristen mereka bahwa Islam adalah agama yang penuh perdamaian, cinta, dan toleransi.
“Saya ingin melihat para janda, yatim piatu dan orang lanjut usia di musim Natal tersenyum dan bersenang-senang, seperti keluarga Kristen lainnya selama musim perayaan seperti ini," lanjut dia.
Hadiah dan bungkusan lainnya disebut akan dibagikan ke gereja lain di Kaduna dan negara bagian tetangga lainnya. Adapun gerakan itu adalah caranya sendiri untuk menobatkan hidup berdampingan secara damai dan toleransi beragama di antara berbagai organisasi agama di negara ini.
Baca juga: Eks Marinir yang Berniat Mengebom Masjid Tak Kuasa Bendung Hidayah, Ia pun Bersyahadat
Dengan dukungan dari Tuhan Yang Maha Esa, dia merasa senang dapat mendukung para janda yang kurang mampu agar memiliki pandangan hidup yang positif. Mereka disebut telah mengalami masalah dengan kehilangan orang yang mereka cintai, yang mana kebanyakan merupakan pencari nafkah keluarga.
"Kami adalah satu keluarga di bawah Tuhan, dan kami semua percaya pada surga dan neraka," ucapnya.
Dia menambahkan, banyak orang di wilayah itu kini sudah mulai meniru apa yang dia lakukan. Bersama-sama, mereka berupaya meningkatkan kebersamaan, perdamaian dan persatuan.
Musim Natal tahun ini di Kaduna hadir di tengah mahalnya harga pangan, munculnya bandit, penculikan dan terorisme, yang telah mempengaruhi seluruh kehidupan baik penduduk pedesaan maupun perkotaan.
Pengawas Umum gereja, Pendeta Yohanna Buru, merupakan pihak yang juga sama-sama spesialis lintas agama di Nigeria.
Dia menyatakan kepuasannya dengan gerakan yang dilakukan Tijjani dan meminta orang-orang kaya untuk membantu mereka yang membutuhkan selama musim kelahiran Kristus yang Kudus dan seterusnya.
Pemenang pekan antaragama dan harmoni internasional PBB 2023 ini juga menyebut gereja tidak bisa melupakan sumbangan 50 Alkitab oleh Ramatu Tijjani. Hal ini memungkinkan orang Kristen mempelajari Alkitab mereka dengan baik.
Terakhir, dia mengimbau umat Islam dan Kristen untuk selalu hidup rukun dan damai. Dia juga mengajak para penjual atau pemilik toko agar menawarkan bonanza Natal seperti yang dilakukan di negara-negara maju.
Sumber: dailynigerian