Imam Besar Al Azhar: Islam Menentang Larangan Akses Pendidikan Bagi Perempuan

Afghanistan melarang perempuan mengakses pendidikan di universitas.

Arab News
Imam Besar Al Azhar Ahmed Al-Tayeb. Imam Besar Al Azhar: Islam Menentang Larangan Akses Pendidikan Bagi Perempuan
Rep: Andrian Saputra Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Imam Besar Al Azhar Syekh Ahmed el Tayeb mengatakan dirinya sangat menyesali keputusan yang dikeluarkan oleh otoritas Afghanistan yang melarang perempuan mengakses pendidikan di universitas.

Baca Juga


Syekh Ahmed el Tayeb menilai keputusan otoritas Afganistan itu justru bertentangan dengan syariat Islam dan bertentangan dengan ajaran diwajibkan bagi laki-laki dan perempuan menuntut ilmu dari buaian sampai liang lahat.

Penangguhan pendidikan tinggi bagi pada perempuan di Afghanistan memicu reaksi dan kritik global. Banyak negara dunia dan organisasi internasional menyatakan keprihatinan atas keputusan tersebut dan mengutuknya. 

Tayeb memperingatkan setiap Muslim dan non-Muslim tidak mempercayai atau menerima tuduhan bahwa melarang pendidikan perempuan adalah ajaran yang disetujui dalam Islam. “Memang, Islam dengan tegas mencela larangan seperti itu karena bertentangan dengan hak-hak hukum yang sama-sama dijamin oleh Islam bagi perempuan dan laki-laki,” kata Syekh Tayeb, seperti dilansir Tolo News pada Sabtu (24/12/2022).

Syekh Tayeb meminta pihak berwenang di Afghanistan mempertimbangkan kembali keputusan mereka karena menurutnya kebenaran lebih pantas untuk diikuti. Pada konferensi pers Kamis (22/12/2022) Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken mengatakan kelanjutan dari keputusan tersebut akan memiliki implikasi.

“Kami terlibat dengan negara lain dalam hal ini sekarang. Akan ada biaya jika ini tidak dibalik, jika ini tidak diubah,” kata Blinken.  

Banyak pengungsi Afghanistan di luar negeri mengadakan protes sebagai reaksi atas larangan mengakses pendidikan di universitas bagi perempuan Afghanistan. Sekelompok mahasiswa dari berbagai universitas di Khyber Pakhtunkhwa menanggapi keputusan tersebut mengadakan protes pada Jumat (23/12/2022) dan menuntut pembukaan kembali universitas untuk wanita di Afghanistan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler