Studi Baru: Vape Berbahaya Bagi Kesehatan Jantung
Asap vape terbukti bisa pengaruhi pembuluh darah dan ganggu kesehatan jantung.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak awal kemunculannya, industri bersikeras bahwa rokok elektronik (e-rokok), seperti vape, jauh lebih baik daripada rokok tradisional. Namun ternyata, pernyataan itu sangat meremehkan bahayanya, terutama terkait kesehatan jantung.
Dua studi baru terkait yang diterbitkan dalam jurnal Arteriosclerosis, Thrombosis and Vascular Biology dari American Heart Association melaporkan penelitian yang melihat vaping memengaruhi pembuluh darah dan kesehatan jantung. Kedua studi, yang dilakukan pada manusia dan lainnya pada tikus, menemukan bahwa menghirup zat asing dari komponen spesifik uap rokok elektrik atau asap rokok, tampaknya memiliki efek buruk.
“Ribuan bahan kimia telah diidentifikasi dalam asap tembakau, beberapa di antaranya juga terdapat dalam aerosol rokok elektrik, baik sebagai bahan asli atau sebagai produk reaksi kimia dari proses pemanasan,” kata Dr Matthew L. Springer, Peneliti dan profesor kardiologi University of San Francisco yang memimpin kedua studi tersebut, dikutip dari laman Futurism, Kamis (29/12/2022).
Dia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa peneliti berusaha menemukan komponen asap atau uap rokok elektrik mana yang mungkin bertanggung jawab mengganggu kemampuan pembuluh darah untuk berfungsi secara efisien. Dalam studi berbasis tikus, Springer dan timnya memaparkan tikus pada empat jenis asap rokok tradisional dan dua jenis gas dan nanopartikel karbon terkait dengan rokok elektrik.
Hal yang mengejutkan adalah gas dan partikel karbon memiliki efek kerusakan serupa dengan asap tembakau utuh, meskipun mewakili komponen kimia dan fisik asap yang sama sekali berbeda. Dalam bahasa yang sederhana, meskipun terbuat dari bahan yang sama sekali berbeda, rokok elektrik dan rokok tradisional tetap sama-sama merusak pembuluh darah tikus.
Studi kedua menguatkan temuan tersebut dengan memeriksa 120 manusia dewasa. Hasilnya bahwa vaping dan merokok tampaknya menyebabkan perubahan yang terkait dengan penyakit jantung.
Mungkin salah satu implikasi terbesar dari penelitian ini, seperti yang dicatat oleh peneliti utamanya dalam siaran pers AHA, adalah bahwa hal itu mempersulit pekerjaan mengatur produk tembakau. Jika dipertimbangkan secara hukum, temuan ini menunjukkan bahwa tindakan menghirup barang, dan bukan hanya bahan tertentu di dalam produk ini, tampaknya berbahaya.
Penting bagi regulator, dokter, dan masyarakat untuk menyadari bahwa merokok dan vaping dapat memiliki efek kardiovaskular berbahaya yang serupa. Akan tetapi setiap kondisi menyebabkan beberapa efek berbahaya yang tidak dimiliki oleh yang lain. AHA juga bersikeras bahwa menggunakan kedua produk secara bersamaan dapat berdampak buruk bagi kesehatan seseorang.