Tim Video Gim Dirikan Serikat Pekerja Microsoft Pertama

Zenimax Studios memilih mendirikan serikat pekerja

EPA
Microsoft
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sekitar 300 penguji video gim di anak perusahaan Microsoft Corp, yakni  Zenimax Studios memilih mendirikan serikat pekerja. Pengumuman yang disampaikan Serikat Pekerja Komunikasi Amerika (CWA) ini menandai serikat pekerja pertama di perusahaan teknologi raksasa itu.

CWA mengatakan pegawai Zenimax di empat lokasi di Maryland dan Texas memilih untuk bergabung dengan serikat. Tapi mereka tidak menyebutkan jumlah pegawai yang ikut bergabung. Zenimax pemilik waralaba gim populer seperti The Elder Scrolls dan Fallout.

Dalam pernyataan yang disampaikan seorang juru bicara, Microsoft mengatakan akan mengikuti janji sebelumnya  dengan sukarela mengakui serikat bila pekerja memilih untuk bergabung.

"Kami menantikan untuk terlibat dalam negosiasi dengan niat baik saat kami bekerja menuju kesepakatan kolektif bersama," kata perusahaan tersebut, Rabu (4/1/2023).

Dengan setuju melakukan tawar-menawar dengan sukarela, Microsoft dapat menghindari pemilihan resmi yang diawasi Dewan Hubungan Tenaga Kerja Nasional Amerika Serikat dan sengketa hukum yang sering terjadi.

Dalam pernyataannya Presiden CWA Christopher Shelton mengatakan Microsoft memisahkan diri dari perusahaan teknologi lain yang tidak mendukung kampanye serikat pekerja.

"Microsoft memetakan arah yang berbeda yang akan memperkuat budaya perusahaan dan kemampuan untuk melayani konsumen dan harus menjadi model bagi industri dan cetak biru bagi regulator," kata Shelton.

Pada Juni lalu Microsoft sepakat dengan CWA untuk tetap netral dalam kampanye serikat pekerja di Activision Blizzard Inc, perusahaan gim yang Microsoft beli 69 miliar dolar AS. Regulator AS menggugat untuk memblokir kesepakatan bulan lalu.

Pada Tahun 2022 unit penguji gim di Blizzard Albany dan Raven Software dari Activision menggelar pemungutan suara untuk bergabung dengan serikat. CWA menuduh Activision mengancam pendukung serikat. Tapi perusahaan membantah tuduhan tersebut.


sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler