Israel Selidiki Peningkatan Bunuh Diri di Kalangan Tentaranya

Sebanyak 44 tentara Israel bunuh diri tahun lalu.

AP/Majdi Mohammed
Pasukan keamanan Israel menembakkan peluru berlapis karet selama bentrokan dengan warga Palestina menyusul demonstrasi menentang serangan udara Israel di Jalur Gaza, dekat pemukiman Yahudi Tepi Barat Beit El, Sabtu, 6 Agustus 2022. Israel Selidiki Peningkatan Bunuh Diri di Kalangan Tentaranya
Rep: Rizky Jaramaya Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Pasukan Pendudukan Israel mengamati kenaikan kasus bunuh diri setelah 44 tentara tewas tahun lalu. Menurut statistik yang diterbitkan Angkatan Darat Israel, kasus bunuh diri ini adalah jumlah tertinggi dalam lima tahun terakhir.

Setidaknya 14 tentara bunuh diri pada 2022. Jumlah ini meningkat dibandingkan 11 tentara yang bunuh diri pada 2021. Sementara pada 2020, sembilan tentara diduga telah bunuh diri.

Kepala Staf Direktorat Tenaga Kerja Angkatan Darat, Yoram Knafo mengatakan, mayoritas kasus bunuh diri di Pasukan Pendudukan Israel tahun lalu adalah tentara laki-laki yang terdaftar di militer. Dia mengatakan, dua dari 14 kasus itu adalah prajurit tunggal yang tidak didukung oleh keluarga mereka.

"Militer menyadari  masalah yang meningkat ini. Oleh karena itu, kami menerapkan cara baru untuk menghindari skenario bunuh diri dengan mempelajari sektor populasi dalam bahaya," ujar Knafo, dilaporkan Middle East Monitor, Rabu (4/1/2023).

The Jerusalem Post melaporkan, Knafo tidak menjelaskan kriteria anggota militer yang masuk dalam kategori bahaya. Dia mengatakan militer melakukan evaluasi kasus per kasus.

Sementara itu, militer juga mencatat peningkatan drastis jumlah tentara yang terluka parah pada 2022, yaitu mencapai 158 dibandingkan dengan 92 pada 2021. Tujuh tentara tewas di dalam mobil, sepuluh tentara meninggal karena sakit dan tambahan enam tentara tewas dalam pekerjaan atau pelatihan.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler