Megahnya Masjid Sultan Qaboos, Dihiasi 600 Ribu Keping Kaca Kristal dan Karpet 21 Ton
Masjid Sultan Qaboos mewakili banyak sejarah Oman.
REPUBLIKA.CO.ID, MUSKAT -- Oman akan memperingati tiga tahun kenaikan takhta Sultan Haitham pada Kamis (12/1/2023) dengan hari libur nasional. Sultan Haitham menggantikan Sultan Qaboos bin Said yang memerintah Oman selama 50 tahun pada Januari 2020.
Mantan penguasa itu meninggalkan warisan abadi di kesultanan dan dikenang sebagai seorang modernisator. Ia menempatkan Oman di peta sebagai salah satu negara berkembang tercepat di dunia, dengan tetap menghormati tradisinya.
Salah satu peninggalan fisiknya, sebagaimana dikutip dari The National News, Rabu (11/1/2023), adalah Masjid Agung Sultan Qaboos di Muskat. Dibangun lebih dari 20 tahun yang lalu, landmark ikonik Oman berdiri sebagai jembatan simbolis antara masa lalu dan masa depan negara ini sebagai salah satu bangunan terpopulernya.
Relawan Oman yang telah bekerja di masjid selama delapan tahun, Khalifa Al Maskery menjelaskan, Sultan Qaboos meninggalkan banyak kenangan. Dia adalah sosok ayah di Oman dan telah mengajari banyak orang di kesultanan untuk mencintai perdamaian, menghormati diri sendiri dan orang lain, serta mencintai negara dan budaya mereka.
"Sultan Haitham mengikuti langkah mendiang Sultan Qaboos untuk membuat semua merasa aman di negara yang indah ini. Sultan Haitham berinteraksi dengan masyarakat di Oman dan mendengarkan pendapat mereka untuk masa depan yang lebih baik bagi negara dan warganya," tuturnya.
Al Maskery telah berbicara dengan ratusan wisatawan setiap pekan tentang keindahan dan sejarah bangunan tersebut. Selama musim dingin, ada lebih dari 3.000 turis per hari yang mengunjungi masjid. Kebanyakan dari Eropa, AS, Jepang, dan China.
"Masjid ini mewakili banyak sejarah Oman dengan karpet ikonik dan lampu gantungnya yang besar," ujarnya.
Masjid Agung Sultan Qaboos, jelas Al Maskery, merupakan keajaiban arsitektural dan artistik yang mencerminkan keindahan seni Islam, oriental, dan Oman. Oman menugaskan produsen kaca kristal Austria Swarovski untuk mendesain lampu gantung.
Lampu itu tergantung dari kubah besar masjid di atas ruang sholat, dengan diameter delapan meter dan tinggi 14 meter, dan berat sekitar delapan ton. Ada 1.000 lampu halogen yang dikelilingi oleh 600 ribu keping kaca kristal dengan susunan struktur berlapis emas.
"Pada saat dipasang, hanya beberapa bulan sebelum masjid agung dibuka pada Mei 2001, lampu gantung megah itu adalah yang terbesar di dunia," kata Al Maskery.
Sedangkan karpet seberat 21 ton di masjid dibawa dari Iran dan dihamparkan oleh para perempuan Iran di atas lahan seluas 4.263 meter persegi. Karpet berisi 1.700 juta simpul dan butuh waktu 27 bulan untuk membuatnya.
Ada ribuan pola indah dari desain Islami yang rumit yang dijalin dengan indah dalam harmoni yang luar biasa. "Ini adalah pesta bagi setiap pengunjung yang datang untuk melihatnya," ujar Al Maskery.
Pemandu wisata Oman Sulaiman Al Amri memaparkan Sultan Haitham telah menginspirasi warga untuk membangun prestasi Sultan Qaboos. Visi Oman 2040 adalah peta jalan untuk semua aspirasi.
"Kami memiliki kepercayaan besar pada kepemimpinan kami dan kami tahu bahwa Oman akan memiliki masa depan yang lebih baik dengan visi ini. Pendidikan dan pekerjaan adalah satu-satunya alat pengembangan kami dalam konteks peradaban Islam kami yang terwakili di masjid ini," katanya.
Al Amri menjelaskan, atap persegi masjid ini dikelilingi kubah tengah dengan tinggi total 50 meter. Ada lima menara yang mendefinisikan lima rukun Islam.
Menara utama tingginya 92 meter, sedangkan sisanya 45 meter. Masjid tersebut memiliki kapasitas 6.500 jamaah di dalam, sedangkan taman di luar dapat menampung 10 ribu orang. Aula terpisah untuk wanita menampung 4.000 jamaah.