Warganet Bagikan Video Nasi Padang Terkontaminasi, Mengapa Belatung Bisa Ada di Makanan?
Chef Yuda Bustara berikan rekomendasi agar kasus makanan berbelatung tak terulang.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang warganet membagikan pengalamannya yang tak sengaja memakan belatung saat menyantap nasi padang. Dalam unggahan videonya di media sosial, warganet tersebut mengaku baru menyadari keberadaan belatung saat makanan sudah hampir habis.
Itu bukan kasus pertama yang ramai di media sosial. Lantas, mengapa belatung bisa ada di makanan?
Chef Yuda Bustara menjelaskan bahwa makanan yang berbelatung biasanya disebabkan penyimpanan yang tidak tepat, seperti tidak tertutup rapat dan suhunya tidak sesuai. Itu kemudian memicu lalat dan serangga lainnya hinggap di makanan.
Saat hinggap, lalat atau serangga lainnya dapat saja meletakkan telurnya. Dalam 24 jam, telur itu akan menetas menjadi larva alias belatung yang kemudian bisa saja termakan.
"Supaya tidak didatangi lalat, makanan bisa ditutup rapat atau disimpan di kulkas," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (13/1/2023).
Menurut chef Yuda, makanan yang sudah kepalang dihinggapi lalat sebetulnya masih bisa dikonsumsi. Namun, agar aman dan terhindar dari penyakit, ia menyarankan untuk memanaskan kembali makanan tersebut.
"Kalau dipanaskan kembali bisa, tapi pastikan dipanaskan di titik didih agar semua bakterinya mati," kata Yudha.
Chef Yuda kemudian menyarankan para pemilik usaha warung nasi padang, warung tegal, warung sunda, atau warung nasi lain yang biasa menyusun makanan di etalase untuk selalu menutupnya dengan tudung saji. Tujuannya supaya makanan yang dijajakan tidak dihinggapi lalat atau serangga lainnya.
"Pastinya (makanan di rumah makan -Red) harus dtutup rapat, bisa pakai tudung saji," kata chef Yudha.
Sementara itu, Executive Chef Hotel Mercure Jakarta Batavia, Tessa, juga mengamini bahwa makanan yang berbelatung tandanya mengandung bakteri. Karena itu, ia menyarankan untuk tidak pernah mengonsumsi makanan yang sudah tercemar seperti itu.
"Kalau ada belatungnya, berarti makanannya sudah terkontaminasi dengan lalat atau kecoak atau serangga lainnya. Lebih baik tidak kita konsumsi untuk menghindari keracunan makanan," kata chef Tessa saat dihubungi Republika.co.id pada Jumat (13/1/2023).