Bius Spinal Jelang Operasi Caesar Gagal, Dokter Boleh Suntik Ulang Hingga Berapa Kali?

Bius spinal bisa saja gagal.

Pixabay
Ibu hamil (Ilustrasi). Saat memberikan bius spinal jelang operasi caesar, penyuntikan berulang bisa saja dilakukan.
Rep: Desy Susilawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat pasiennya hendak melahirkan dengan operasi caesar, dokter anestesi dapat memberikan bius spinal. Namun, anestesi spinal ini bisa saja gagal.

Apa sebenarnya penyebab suntikan anestesi spinal gagal dan apakah harus dilakukan penyuntikan ulang? Dr Alfan Mahdi Nugroho SpAn menjelaskan anestesi spinal adalah suatu teknik anestesi di mana dokter akan membius hanya setengah badan.

Tujuannya untuk operasi daerah abdomen bawah, dari perut sampai kaki. "Berbeda dengan epidural, kalau epidural penggunaan anestesinya lebih banyak dibanding spinal," ungkap dr Alfan kepada Republika.co.id, Ahad (22/1/2023).

Baca Juga



Dokter Alfan menjelaskan prosedur anestesi spinal yang dilakukan dokter adalah menyuntikkan jarum di sela tulang belakang. Di situ akan menembus beberapa lapisan sampai nantinya masuk ke dalam ruang subarachnoid. Dalam ruang tersebut diinjeksikan anestesi lokal.

"Anestesi lokal itu akan memblok saraf-saraf yang ada daerah sekitarnya sampai ke bawah. Tergantung kebutuhan sampai level mana untuk mengatur berapa ketinggian tersebut," papar dr Alfan yang merupakan dokter anestesi sub spesialis anestesi obstetri ini.

Menurut dr Alfan, istilah gagal spinal (failed spinal) memang ada. Angka kejadiannya sekitar 17 persen, menurut jurnal medis. Penyuntikan dikatakan gagal andaikan jarum masuk ke ruang subarachnoid, obat berhasil dimasukkan, namun tidak bekerja.

Berbeda dengan ketika disuntik, namun dokter tidak mendapatkan ruangan subarachnoid. Saat jarumnya hendak masuk ke ruang subarachnoid, mungkin menabrak tulang dan terjadi berkali-kali.

"Ini yang harus diluruskan mengenai gagal spinal," jelas dokter yang praktik di RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta itu.

Menurut dr Alfan, penyuntikan berulang bisa saja dilakukan. Namun, sampai sekarang belum ada panduan mutlak berapa kali maksimal penyuntikan dapat dilakukan. Karena itu, suntik spinal hingga lima kali pun masih mungkin terjadi.

"Tapi kalau tidak dapat ruangan itu masih dibolehkan andaikan manfaat spinal lebih tinggi daripada anestesi umum. Misalnya jika umum ada risiko yang lebih berat daripada spinal makanya intens melakukan sampai beberapa kali, berbeda dengan sudah dapat ruang subarachnoid namun tidak bekerja, makanya disuntik lagi," jelasnya.

Dokter Arfan mengungkapkan memang ada literatur yang menyarankan apabila gagal maka penyuntikan tidak dilakukan lebih dari dua kali. Dengan catatan, dokter sudah sempat memasukkan obat anestesinya di tiap kali penyuntikan.

"Sebenarnya, tidak ada batasan berapa kali boleh menyuntik, namun dalam literatur sebaiknya tidak boleh dilakukan lebih dari dua kali. Tapi bisa saja, tiga kali pun bisa," jelasnya.

Untuk mengetahui suntikan spinal sudah masuk ruangan subarachnoid atau belum, hanya dokter anestesi yang bisa menilai. "Dokter anestesi harus bisa bedakan karena akan melihat cairan keluar, yaitu liquor cerebri itu adalah tanda di masuk lapisan subarachnoid," paparnya.

Dokter Alfan menyebut anestesi spinal dilakukan lagi atau tidak atau justru berganti metode bius lain juga sangat berkaitan dengan seberapa cepat operasi harus dilakukan. Apabila operasi harus segera dimulai seperti pada kasus gawat janin maka harus dipertimbangkan untuk menggunakan metode bius lain yang lebih cepat.

Penyebab gagalnya bius spinal
Dr Alfan mengungkapkan ada bermacam-macam penyebab gagalnya bius spinal. Kegagalan penyuntikan akibat anatomi pasien yang sulit, obat yang tidak bekerja maksimal, sampai kelainan pada tulang belakang dapat menjadi penyebabnya.

"Penyebab lainnya seperti istilah yang dikatakan pasien kebal terhadap obat anestesi tadi, walaupun sangat-sangat jarang ditemukan. Jadi istilah 'tidak mempan', ini harus diluruskan," ujarnya.

Seorang ibu berinisial Y kembali viral di media sosial karena mengaku lumpuh setelah menjalani operasi caesar di salah satu rumah sakit di Ciputat, Tangeran Selatan, Banten pada 2020. Y dikabarkan sampai 12 kali disuntik oleh dokter anestesi jelang persalinan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler