Kelompok Milenial Dukung Upaya Erick Thohir Kembangkan Wisata Lokal

BUMN di bawah kepemimpinan Erick punya dua visi besar kembangkan wisata

ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Menteri BUMN Erick Thohir (kanan) berbincang-bincang dengan Raja Mangkunegaran Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPPA) Mangkunegara X Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo (kiri) pada acara peresmian Taman Pracima Tuin di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, (ilustrasi).
Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kelompok milenial yang tergabung dalam Penggerak Milenial Indonesia (PMI) mendukung upaya Menteri BUMN Erick Thohir dalam mengembangkan pariwisata lokal.

"Kami menyambut positif upaya Erick Thohir dalam meningkatkan pariwisata lokal," kata Koordinator Bidang UMKM dan Bisnis Penggerak Milenial Indonesia (PMI), Arif Dzakwanuddin di Jakarta, Senin (23/1/2023).

Menteri BUMN Erick Thohir, menurut dia, terus mendorong BUMN untuk bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam meningkatkan nilai aset-aset milik perusahaan negara agar mampu mendongkrak pariwisata lokal. Menurut Arif, BUMN di bawah kepemimpinan Erick senantiasa memiliki dua visi besar dalam mengembangkan kepariwisataan.

Pertama, BUMN akan memaksimalkan aset BUMN untuk wisata lokal dan visi kedua, yakni BUMN didorong untuk terus memaksimalkan UMKM dan merek lokal. Hal itu selaras dengan catatan Arif yang menunjukkan bahwa 70 persen dari jumlah wisatawan di Indonesia adalah pelancong dalam negeri. Selebihnya, 30 persen merupakan wisatawan mancanegara.

"Tentunya kami menyambut baik upaya Pak Erick. Indonesia terkenal kaya akan tradisi dan budayanya yang bisa menjadikan kekuatan pariwisata. Jadi, dukungan Pak Erick melalui BUMN sangat dibutuhkan dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar," ucapnya.

Baca Juga



Dengan demikian, lanjut Arif, UMKM yang berada di kawasan pariwisata bisa merasakan dampak dari pengembangan pariwisata itu. Dia mengatakan, pariwisata adalah pendongkrak utama perekonomian nasional. "Seluruh masyarakat nantinya akan berdaya dari sisi ekonomi, mulai dari UMKM hingga masyarakat lokal sekitar sehinggalapangan pekerjaan semakin terbuka lebar," kata dia.

Hal tersebut, menurut dia, berlaku untuk Kota Semarang, Jawa Tengah, yang memiliki kekayaan berupa aset-aset bernilai sejarah tinggi. Arif berharap dengan peningkatan kawasan itu, maka dapat menjadi daya tarik untuk merangsang target pergerakan wisatawan mancanegara sebanyak 7,4 juta dan pergerakan wisatawan Nusantara sebanyak 1,4 miliar pada 2023.

Untuk diketahui, menurut dia, dipilihnya Kota Lama Semarang sebagai lokasi kegiatan seni, tentunya guna mendorong percepatan pengembangan pariwisata di Kota Lama Semarang yang sedang dalam proses revitalisasi. Kawasan dengan luas 72,3 hektare tersebut merupakan salah satu magnet pariwisata di Provinsi Jawa Tengah, yang memiliki nilai sejarah bergaya kolonial.

Revitalisasi Kawasan Kota Lama Semarang juga merupakan program yang dicanangkan oleh pemerintah, sebagai upaya untuk membangun ekosistem atraksi pariwisata di seputar Yogyakarta, Solo, dan Semarang (Joglosemar).

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler