Transaksi Business Matching PaDi UMKM Tembus Rp 30 Miliar

Sektor UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional.

Telkom
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui platform digital PaDi UMKM mengadakan acara Business Matching yang berlangsung di Aryaduta Hotel, Jakarta (19/1). Melalui acara ini, Telkom mencatatkan nilai transaksi hingga lebih dari Rp 30 miliar dengan peningkatan sebesar 2,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan nilai transaksi sepanjang tahun 2022.
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Ahmad Fikri Noor

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian nasional yang menghasilkan banyak kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi maupun serapan tenaga kerja. Sebagai bentuk komitmen untuk mendukung kemajuan UMKM Tanah Air, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui platform digital PaDi UMKM mengadakan acara business matching.

Baca Juga


"Melalui acara ini, Telkom mencatatkan nilai transaksi hingga lebih dari Rp 30 miliar dengan peningkatan sebesar 2,5 kali lipat lebih tinggi dibandingkan nilai transaksi sepanjang 2022," ujar Direktur Digital Bisnis Telkom Fajrin Rasyid dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (24/1/2022).

Fajrin menyampaikan UMKM telah memberikan kontribusi lebih dari 60 persen bagi PDB nasional pada tahun 2022. Fajrin menilai kehadiran PaDi UMKM yang berada di bawah payung Leap-Telkom Digital merupakan langkah nyata perusahaan dalam menjawab arahan Presiden Joko Widodo dan Menteri BUMN Erick Thohir untuk menghubungkan BUMN dan UMKM melalui ekosistem digital. 

"Ini semakin penting diperhatikan di 2023 untuk menghindari isu resesi dunia.  Meskipun banyak pihak juga yang mengatakan Indonesia masih akan kuat dan ekonomi nasional tetap akan tumbuh. Untuk itu, diharapkan masyarakat terutama BUMN dapat meningkatkan transaksi kepada UMKM," ucap Fajrin.

Sebagai upaya dalam megakselerasi transaksi antara BUMN dan UMKM, lanjut Fajrin, PaDi UMKM telah mengadakan banyak kegiatan, salah satunya melalui business matching. Selain itu, PaDi UMKM telah menyelenggarakan tujuh kegiatan business matching di tujuh kota berbeda di Indonesia dengan nilai transaksi terbesar di Kota Balikpapan dengan jumlah lebih dari Rp 12 miliar.

Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting, mengingatkan BUMN selalu menjaga proses pengadaan masing-masing perusahaan. Hal ini selaras dengan imbauan KPK dan Erick kepada direksi beberapa waktu lalu bahwa salah satu yang rawan akan penyelewengan adalah proses pengadaan. 

"Untuk itu dengan hadirnya PaDi UMKM harapannya meminimalisir atau bahkan menghilangkan potensi tersebut," ujar Loto.  

Selain itu, Loto juga turut mengajak Pemerintah Daerah (Pemda) dan BUMN lainnya untuk memprioritaskan produk UMKM dalam negeri dengan memanfaatkan platform PaDi UMKM. Loto mendorong para pelaku UMKM juga terus tingkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) karena untuk UMKM ada fasilitas sertifikasi TKDN gratis. 

Loto menyampaikan Kementerian BUMN juga akan berkolaborasi dengan Kementerian Perindustrian untuk mensosialisasikan terkait hal ini. Loto berpesan UMKM harus semangat terus untuk meningkatkan kualitas serta kapasitas produksi.

"Sejak diluncurkan pada pertengahan 2020, nilai transaksi yang dihasilkan antara BUMN dan UMKM lewat PaDi UMKM mencapai lebih dari Rp 5,1 triliun dari 240 ribu jumlah transaksi. Hingga saat ini, sudah ada 92 BUMN yang tergabung di PaDi UMKM dan lebih dari 55 ribu UMKM yang terdaftar sebagai pengguna," kata Loto.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler