Jurus Holding Pangan Hadapi Tantangan 2023
ID FOOD akan menata struktur bisnis anggota melalui divestasi dan akusisi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah satu tahun berdiri, holding BUMN pangan atau ID FOOD merencanakan transformasi gelombang kedua melalui langkah-langkah persiapan menghadapi tantangan pada 2023.
Direktur Utama Holding Pangan ID FOOD, Frans Marganda Tambunan menargetkan, pendapatan ID FOOD pada 2023 sebesar Rp 17 triliun atau meningkat sekitar delapan persen dari realisasi pendapatan 2022 sebesar Rp 16 triliun. Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) ditargetkan sebesar Rp 518 miliar atau naik 120 persen dari Ebitda 2021 sebesar Rp 235 miliar (unaudited).
"Pada 2023, ID FOOD merencanakan transformasi gelombang kedua di berbagai sektor yang dikelola," ujar Frans dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/1/2023).
Frans memerinci program transformasi ID FOOD Group mulai dari penataan struktur portofolio pada anak/cucu perusahaan melalui perampingan lini bisnis ID FOOD Group. "Kami akan lakukan transformasi penataan struktur bisnis anggota holding sektor gula, logistik, perdagangan melalui divestasi dan akusisi beberapa anggota holding," ucap Frans.
Di sektor perikanan, transformasi pengembangan bisnis akan dilakukan pengembangan pelabuhan perikanan dengan potensi Rp 200 miliar per tahun, dan penangkapan ikan terukur potensi hingga Rp 1 triliun per tahun. Di sektor pertanian, lanjut Frans, pengembangan bisnis dilakukan melalui corporate farming dengan target 500-1.500 hektare di lahan Sukamandi, Jawa Barat.
Frans mengatakan ID FOOD melalui program Makmur sinergi BUMN terkait menargetkan tanam seluas 250 ribu hektare untuk lima komoditas. Yakni padi, jagung, tebu, sawit, dan kopi dengan keterlibatan petani sebanyak 106.387 orang.
"ID FOOD Group juga melakukan investasi untuk mengoptimalkan produksi di beberapa sektor. Di antaranya investasi pabrik gula, revitalisasi pabrik garam, investasi pabrik pakan, gudang beku untuk penyimpanan pangan daging dan ayam, dan investasi kandang ayam GPS dan PS Broiler," sambung dia.
Frans meyakini ID FOOD Group siap menghadapi tantangan pada 2023. Sebab kinerja perseroan pada tahun pertama sebagai Holding Pangan ID FOOD Group membuktikan komitmen terhadap penguatan ekosistem hulu hilir pangan. Di antaranya pendistribusian minyak goreng sampai dengan Desember 2022 tercatat 90,56 juta liter di 6.500 titik lokasi wilayah seluruh Indonesia. Lalu, ekspor beberapa komoditas pangan seperti ikan dan gurita ke Jepang dan AS, ekspor 238 ton kopi ke Mesir, serta ekspor 17 ton teh ke Taiwan.
"Sepanjang 2022, ID FOOD juga melakukan mobilisasi sapi dari wilayah surplus asal Boyolali, Nganjuk, Sumbawa, Serang, Sidrap ke wilayah defisit di Jabodetabek dengan total sapi lokal sebanyak 305 ekor dan sapi impor 1.100 ekor guna memenuhi kebutuhan Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN)," tambah Frans.
Selain itu, lanjut Frans, ID FOOD pada 2022 juga mengimplementasikan resi gudang gula pertama di Indonesia dengan total 96 resi senilai 40.202 ton atau setara Rp 320 miliar. Frans melanjutkan, pengembangan produk ritel pangan dan nonpangan juga dilakukan ID FOOD Group pada 2022. Sebanyak sembilan jenis produk, di antaranya Rania tepung terigu, Rania garam, Raja gula kemasan baru, Rania air mineral, Rania kecap manis, garam Magisa, Therapina garam spa, Nushi tissue, Nushi alcohol swab yang rencananya akan diresmikan peluncuran produk di 2023 dalam momentum HUT pertama ID FOOD.