Orang dengan 6 Kebiasaan Sehat Ini Berpeluang 'Terhindar' dari Daya Ingat Lemah

Kombinasi gaya hidup sehat dikaitkan dengan penurunan memori lebih lambat.

Pixabay
Kombinasi pilihan gaya hidup sehat seperti makan dengan baik, olahraga teratur, dan bersosialisasi setidaknya dua kali sepekan dapat membantu memperlambat laju penurunan daya ingat. (Ilustrasi)
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kombinasi pilihan gaya hidup sehat seperti makan dengan baik, olahraga teratur, dan bersosialisasi setidaknya dua kali sepekan dapat membantu memperlambat laju penurunan daya ingat. Ini juga mengurangi risiko demensia, dan sudah berdasarkan penelitian selama 10 tahun.

Baca Juga


Ingatan adalah fungsi dasar kehidupan sehari-hari yang terus menurun seiring bertambahnya usia, mengganggu kualitas hidup dan produktivitas, serta meningkatkan risiko demensia. Penelitian itu menunjukkan juga bahwa menggabungkan beberapa pilihan gaya hidup sehat berkaitan dengan memperlambat penurunan daya ingat.

“Kombinasi gaya hidup sehat yang positif, dikaitkan dengan tingkat penurunan memori yang lebih lambat pada orang dewasa normal secara kognitif,” tulis para peneliti dari National Center for Neurological Disorders di Beijing, China, dilansir The Guardian, Kamis (26/1/2023).

Kombinasi gaya hidup sehat ini juga menurunkan risiko gangguan kognitif ringan dan demensia. Para peneliti menganalisis 29 ribu orang dewasa berusia di atas usia 60 tahun dengan fungsi kognitif normal. Mereka merupakan bagian dari Studi Kognisi dan Penuaan China.

Pada awal penelitian di 2009, fungsi ingatan diukur menggunakan tes dan orang-orang diperiksa gen APOE, yang merupakan gen faktor risiko terkuat untuk penyakit Alzheimer. Kemudian mereka dipantau selama 10 tahun dengan penilaian berkala.

Enam gaya hidup sehat dihitung masuk penilaian yakni diet sehat, olahraga rutin, kontak sosial aktif, aktivitas kognitif, bebas rokok, dan tidak minum alkohol. Berdasarkan skor mereka, mulai dari nol hingga enam, peserta dimasukkan ke dalam kelompok gaya hidup disukai (empat hingga enam faktor sehat), rata-rata disukai (dua hingga tiga faktor sehat), atau tidak disukai (nol hingga satu faktor sehat), dan ke dalam APOE (kelompok pembawa dan bukan pembawa).

Diet sehat dianggap makan setidaknya tujuh dari 12 kelompok makanan dari buah-buahan, sayuran, ikan, daging, susu, garam, minyak, telur, sereal, kacang-kacangan, biji-bijian, dan teh. Menulis dan membaca setidaknya dua kali sepekan adalah area kedua dari perilaku sehat. Area lain termasuk tidak minum alkohol, berolahraga lebih dari 150 menit dalam sepekan dengan intensitas sedang atau lebih dari 75 menit dengan intensitas tinggi, serta tidak pernah merokok atau meninggalkan rokok.

Kontak sosial setidaknya dua kali sepekan adalah perilaku sehat keenam, termasuk kegiatan seperti mengunjungi keluarga dan teman, menghadiri pertemuan atau pergi ke acara besar. Setelah memperhitungkan faktor-faktor yang mungkin memengaruhi hasil, para peneliti menemukan bahwa setiap perilaku sehat individu dikaitkan dengan penurunan ingatan yang lebih lambat dari rata-rata selama 10 tahun.

Pola makan yang sehat memiliki efek paling kuat dalam memperlambat penurunan daya ingat, diikuti dengan aktivitas kognitif, dan kemudian latihan fisik. Orang dengan gen APOE yang memiliki kehidupan sehat secara keseluruhan, juga mengalami tingkat penurunan memori yang lebih lambat dibandingkan dengan orang dengan APOE yang kurang sehat. Secara keseluruhan, orang dengan empat hingga enam gaya hidup sehat atau dua hingga tiga gaya hidup sehat, hampir 90 persen dan hampir 30 persen masing-masing lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan demensia atau gangguan kognitif ringan, dibandingkan dengan mereka yang tidak menjalaninya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler