Belitung Targetkan Ekspor 100 Ton Kerapu ke Hong Kong

Setiap satu bulan setengah diharapkan ada satu kali pengiriman kerapu ke Hong Kong.

ANTARA/FB Anggoro
Sejumlah pekerja keramba mengangkut ikan kerapu ke kapal untuk ekspor ke Hong Kong (ilustrasi). Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menargetkan dapat mengekspor sebanyak 100 ton-120 ton kerapu hidup menuju Hong Kong pada 2023.
Red: Fuji Pratiwi

REPUBLIKA.CO.ID, BELITUNG -- Pemerintah Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menargetkan dapat mengekspor sebanyak 100 ton-120 ton kerapu hidup menuju Hong Kong pada 2023.

Menurut Kepala Bidang Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Belitung, Rekie Irawan di Tanjung Pandan, Senin (30/1/2023), target ekspor kerapu hidup menuju Hong Kong pada tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya. "Kalau target masih sama berkisar antara 100 ton-120 ton sehingga setiap satu bulan setengah kami harapkan ada satu kali pengiriman kerapu menuju Hong Kong," ujarnya.

Rekie optimistis, target ekspor tahun ini bisa tercapai karena stok kerapu di pembudidaya setempat melimpah. Para pembudidaya juga sudah siap ditambah stok kerapu saat ini memang cukup banyak.

Ia menyebutkan, pada 2022 ekspor kerapu hidup dari Belitung menuju Hong Kong tercatat sebanyak 33 ton turun dibandingkan 2021 yang sebanyak 63,35 ton.

"Penurunan disebabkan sejumlah faktor salah satunya adalah pandemi Covid-19 dan keterbatasan armada kapal pengangkut kerapu karena mengalami kerusakan," ujarnya.

Menurut Rekie, konsumen kerapu Belitung di Hong Kong sekarang ini berubah. Konsumen Hong Kong saat ini lebih menyukai ikan Kerapu Cantang atau Kerapu Cantik dengan ukuran di atas lima kilogram.

"Konsumen Hong Kong bergeser, dulu mereka suka Kerapu Sunuk tapi sekarang lebih suka Kerapu Cantik atau Kerapu Cantang untuk dimakan bersama dalam acara pesta keluarga," ujar dia.

Menurutnya harga Kerapu Cantik di banderol dengan harga Rp 100 ribu sampai Rp 120 ribu. "Sehingga nilai ekonomi dari ekspor kerapu hidup dari Belitung menuju Hong Kong cukup tinggi," katanya.

Dikatakan dia, Hong Kong masih tetap menjadi pasar utama ekspor kerapu hidup Belitung. "Sambil bertahap kami mencoba mencari pasar lain di negara-negara Asia dan Eropa," katanya.

Ia berharap, kegiatan ekspor kerapu hidup dari Belitung menuju Hong Kong membantu meningkatkan pendapatan para pembudi daya di daerah itu. Karena Belitung saat ini memiliki potensi besar dalam pengembangan budi daya ikan kerapu ditandai dengan jumlah pembudi daya yang terus bertambah.

Baca Juga


 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler