Mau Bikin Kandang Ayam di Pekarangan Rumah? Pertimbangkan Dulu Risiko Kesehatannya
Balita tidak boleh menyentuh ayam peliharaan karena berisiko tinggi tertular kuman.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Fluktuasi harga telur mungkin menginspirasi beberapa orang untuk memiliki kandang ayam sendiri di belakang rumah. Tetapi, harus dipahami juga bahwa tinggal di dekat kandang ayam memiliki berbagai risiko penyakit.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), orang harus melakukan upaya pencegahan ekstra ketat untuk mencegah risiko penyakit menular karena tinggal di dekat kandang ayam. Tahun lalu, ada 1.230 penyakit, 225 rawat inap dan dua kematian di 49 negara bagian Puerto Rico, sebagai bagian dari penyelidikan CDC terhadap wabah terkait unggas dari halaman belakang rumah.
"Perhatian yang tepat harus diberikan untuk menjaga kesehatan ayam ternak serta mencegah penyebaran mikroba yang mungkin mereka simpan," ujar Kepala Penyakit Menular Rumah Sakit Mount Sinai South Nassau, Long Island, New York di Amerika Serikat, dr Aaron Glatt, dilansir dari Fox News, Senin (30/1/2023).
Pada 2022, CDC menyelidiki 13 wabah infeksi salmonella multi-negara yang terkait dengan unggas di halaman belakang. Ayam bisa membawa bakteri mulai dari campylobacter, E coli, hingga salmonella.
Biasanya, ayam tidak jatuh sakit karena bakteri ini. Mereka bisa terlihat bersih dan sehat, tetapi tetap menyebarkan kuman ke manusia.
Orang yang tinggal di dekat kandang ayam juga bisa terkena infeksi yang disebut histoplasmosis. Histoplasmosis disebabkan oleh jamur yang ditemukan di tanah yang telah terkontaminasi kotoran unggas.
Para ahli menekankan pentingnya mengetahui risiko kesehatan dari satu infeksi bakteri, khususnya salmonella, terkait dengan memiliki kandang ayam di rumah. Berikut tips dari CDC tentang cara aman dari kuman berbahaya yang dapat disebarkan oleh ayam ternak.
1. Cuci tangan
CDC mengingatkan bahwa masyarakat harus selalu mencuci tangan dengan sabun dan air setelah memegang ayam, menyentuh telur ayam, dan menyentuh apapun di mana ayam hidup dan berkeliaran.
Hand sanitizer adalah pilihan kedua yang baik jika sabun dan air tidak tersedia. CDC juga menyarankan agar setiap orang yang memiliki kandang ayam untuk menyiapkan persediaan pembersih tangan di dekat kandang ayam tersebut.
2. Jangan mencium ayam atau tidur dengan ayam
Mencium atau tidur dengan ayam dapat membuat kuman masuk ke mulut. Selain itu, jangan makan atau minum saat berada di sekitar ayam.
Peliharalah ayam dengan melengkapi alat-alat perawatannya seperti wadah pakan dan pakailah sepatu khusus untuk merawat ayam di luar rumah. CDC juga mengingatkan untuk membersihkan persediaan pakan ayam di luar rumah.
3. Awasi anak-anak
Anak-anak juga harus diawasi setiap kali mereka berada di sekitar unggas. Orang tua dan pengasuh harus mengingatkan mereka untuk selalu mencuci tangan setelah memegang ayam.
Anak-anak di bawah lima tahun tidak boleh menyentuh ayam. Sebab, mereka berisiko lebih tinggi tertular kuman seperti salmonella.
4. Cara menangani telur
Meskipun termasuk salah satu makanan alami yang paling bergizi dan ekonomis, telur dapat membuat seseorang sakit jika tidak ditangani dan dimasak dengan benar. Telur yang berada di dalam sarang dalam waktu lama dapat pecah atau menjadi kotor.
Telur yang pecah memungkinkan kuman lebih mudah masuk ke dalam telur melalui cangkang yang retak. Jadi, setiap telur yang cangkangnya retak harus dibuang. Itulah sebabnya telur harus diambil dari sarangnya setiap hari.
Untuk telur yang tidak pecah, gosok kotoran pada telur dengan amplas halus, kuas, atau kain. Untuk telur hangat dan segar, hindari mencucinya dengan air. Air yang dingin dapat menarik kuman masuk ke dalam telur.
Setelah membersihkan telur, sebaiknya masukkan ke dalam lemari es agar tetap segar dan untuk memperlambat pertumbuhan bakteri. Sementara itu, beberapa orang meyakini bahwa telur segar yang belum dicuci dapat disimpan dengan aman pada suhu kamar, dan mendinginkannya akan membantunya bertahan lebih lama.