Petani Mustahik Binaan Baznas di Sragen Berhasil Panen Raya Jagung Perdana
Dengan luas 50 hektare, 15 petani berhasil memanen jagung dengan berat 7 ton
REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN -- Kelompok mustahik binaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI yang tergabung dalam program Lumbung Pangan di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah (Jateng), berhasil melakukan panen raya jagung untuk pertama kalinya.
Di lahan yang berada di Desa Bagor, Kecamatan Miri dengan luas 50 hektare, sebanyak 15 petani berhasil memanen jagung dengan berat hingga 7 ton. Lahan yang digunakan para petani mustahik merupakan hasil kerja sama Baznas dan Pemerintah Kabupaten Sragen, dengan total hasil panen 270 ton.
Simbolisasi panen raya perdana, Selasa (31/1/2023), turut dihadiri Ketua Baznas RI, Prof Noor Achmad; Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati; Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan; Ketua Baznas Jawa Tengah, Ahmad Darodji; dan Ketua Baznas Sragen, Mustaqim.
Dalam sambutannya Ketua Baznas RI, Prof Noor Achmad, mengatakan Baznas menyambut baik proses dan hasil yang didapat para petani mustahik binaan hingga berhasil panen raya perdana. Menurut Noor, hasil jerih payah para petani ini merupakan bentuk komitmen dan tanggung jawab terhadap dana zakat, infak, dan sedekah yang telah disalurkan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan para petani.
"Alhamdulillah, kami sangat bersyukur atas keberhasilan ini. Para petani mustahik mampu menjaga kepercayaan yang diberikan muzaki, demi meningkatkan kesejahteraan dan mencapai kemandirian ekonomi," kata Noor, dalam siaran persnya.
Noor menambahkan, Baznas juga terus menggencarkan program Lumbung Pangan di berbagai daerah. Pasalnya, Indonesia merupakan negara agraris, yang jika dimanfaatkan dengan baik, maka diyakini dapat memberi hasil positif terhadap para mustahik.
"Negeri kita memiliki lahan pertanian yang luas, sumber daya alam beraneka ragam, dan berlimpah, inilah yang akan dimanfaatkan Baznas dengan memberikan modal usaha serta membina para mustahik agar mencapai keberhasilan di masa depan," ucap Noor.
Sementara itu Pimpinan Baznas RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, menyebut peningkatan dirasakan para petani secara berkala. Hal ini disebutnya merupakan hasil pembinaan intensif yang dilakukan Baznas kepada mustahik binaan.
"Hasil ini jika dilihat secara kualitas dan kuantitas, mengalami peningkatan. Jika sebelum mencapai panen raya hanya 3,5 ton per hektare, kini menjadi 5-7 ton per hektare untuk beberapa petani. Tentu hal ini patut kita syukuri. Namun kita juga akan terus mengevaluasi demi mencapai hasil terbaik. Tapi untuk saat ini, kualitas jagung yang dihasilkan sangat baik, besar, dan non hampa," kata Saidah.
Hal senada juga diungkapkan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, yang menyambut baik upaya Baznas dalam menyejahterakan masyarakat setempat. Menurut Kusdinar, program produktif Baznas sejalan dengan program pengentasan kemiskinan yang terus digencarkan Pemkab Sragen selama ini.
"Baznas menggencarkan program produktif yang sangat bermanfaat. Jadi para mustahik bisa mandiri secara ekonomi di masa depan. Saya rasa ini sangat baik sekali. Untuk itu, saya mengajak masyarakat Sragen untuk menyisihkan sebagian hartanya berzakat melalui Baznas, agar saudara-saudara kita yang membutuhkan dapat merasakan manfaatnya," kata Kusdinar.