Pindad Targetkan Kontrak Rp 18,9 Triliun pada 2023

Pindad telah menyusun program rencana kerja inisiatif strategi pada RKAP 2023.

Istimewa
Mesin pembakar sampah atau incinerator buatan PT Pindad International Logistic. PT Pindad melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) bersama induk holding industri pertahanan DEFEND ID, PT Len Industri (Persero) serta anggota lainnya yakni PT DI, PT Dahana dan PT Pal Indonesia di Jakarta, Senin (30/1/2023).
Rep: Muhammad Nursyamsi Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pindad melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) bersama induk holding industri pertahanan DEFEND ID, PT Len Industri (Persero) serta anggota lainnya yakni PT DI, PT Dahana dan PT Pal Indonesia di Jakarta, Senin (30/1/2023). Acara ini dihadiri Asisten Deputi Bidang Industri Manufaktur Liliek Mayasari, jajaran Direksi serta Komisaris anggota DEFEND ID.

Baca Juga


Acara diawali oleh paparan pengesahan RKAP tahun buku 2023 oleh Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose serta penyampaian usulan agenda RUPS untuk persetujuan. Abraham mengatakan Pindad telah menyusun program rencana kerja inisiatif strategi pada RKAP 2023. Hal ini sesuai dengan lima prioritas Kementerian BUMN yang terdiri atas Prioritas A mengenai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia, Prioritas B mengenai Inovasi Model Bisnis, Prioritas C mengenai Kepemimpinan Teknologi, Prioritas D mengenai Peningkatan Investasi, dan Prioritas E mengenai Pengembangan Talents.

"PT Pindad juga menargetkan kontrak 2023 sebesar Rp 18,9 triliun atau tumbuh 10,2 persen dari pra audit 2022 sebesar Rp 17,1 triliun. Perolehan kontrak di 2023 terdiri atas 71 persen berasal dari lini bisnis pertahanan dan 29 persen dari lini bisnis nonpertahanan," ujar Abraham dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (31/1/2023).

 

 

Pindad, lanjut Abraham, juga menargetkan pendapatan 2023 sebesar Rp 9,17 triliun atau tumbuh 42,7 persen dari pra audit tahun sebelumnya sebesar Rp 6,43 triliun. Perolehan pendapatan di 2023 terdiri atas 61 persen berasal dari lini bisnis pertahanan dan 39 persen dari lini bisnis nonpertahanan. 

Abraham menyampaikan keseluruhan performa keuangan Pindad RKAP 2023 membaik dari pra audit tahun sebelumnya dengan rincian pendapatan mengalami kenaikan sebesar 42 persen, EBITDA sebesar 60,7 persen, laba bersih sebesar 315,7 persen, total aset sebesar 14,8 persen, Cash Flow from operating activities (CFO) sebesar 556 persen, dan ekuitas sebesar 30,9 persen. 

"Pada tahun ini, Tingkat Kesehatan Perusahaan berhasil mencapai skor tingkat perusahaan sehat A di pra audit 2022 dan ditargetkan kembali sehat A di RKAP 2023," lanjut dia.

Dalam RKAP 2023 ini, ucap Abraham, Pindad memiliki beberapa program prioritas di sektor Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang terdiri dari bidang pendidikan, bidang lingkungan, serta bidang pengembangan UMK. Abraham mengapresiasi masukan dan tanggapan dari semua pihak untuk meningkatkan kinerja perusahaan.

"Terima kasih atas tanggapan dari dewan komisaris, pemegang saham seri A dan seri B, kami akan terus bekerja keras untuk memperbaiki kinerja perusahaan," kata Abraham.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler