Cap Go Meh di Kota Bogor akan Digelar di Jalan Suryakencana

Perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor masuk 110 acara unggulan oleh Kemenparekraf.

Republika/Putra M. Akbar
Pemain dari Kesenian Naga Merah Putih saat berlatih menyambut perayaan Cap Go Meh di kawasan Babakan Pasar, Kota Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/1/2023).
Rep: Shabrina Zakaria Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Setelah vakum selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, perayaan Cap Go Meh di Kota Bogor kembali digelar secara terbuka dengan tagline Ajang Budaya Pemersatu Bangsa. Cap Go Meh untuk umum diagendakan digelar di kawasan Pecinan Jalan Suryakencana, Kota Bogor pada Ahad (5/2/2023).

Ketua Pelaksana Cap Go Meh-Bogor Street Festival (CGM-BSF) 2023, Arifin Himawan, mengatakan, tahun ini, menjadi sebuah kebanggaan tersendiri. Lantaran acara tersebut masuk dalam salah satu dari 110 acara unggulan tahun 2023 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Arifin menjelaskan, sejumlah penilaian oleh kurator dilakukan jauh hari sebelumnya meliputi inovasi dan kreativitas, manajemen event, strategi komunikasi, serta pengembangan bisnis pariwisata dan pemasaran kearifan lokal. Bahkan, tahun ini, CGM-BSF 2023 melibatkan liaison officer (LO) dari kalangan penyandang disabilitas.


Mereka bergabung dengan lebih dari 180 anggota relawan LO-Marshal untuk menyukseskan pesta rakyat tersebut. "Kami berharap, agar semua masyarakat kota Bogor dan sekitarnya nanti dapat bergembira bersama," ujar Arifin di Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (31/1/2023).

"Menyaksikan dan menikmati keindahan keberagaman budaya kita, yang kami rangkai dalam tema Unity in Diversity. Karena acara ini adalah ‘Dari Kita Untuk Bogor, Dari Bogor Untuk Indonesia’, mari kita jaga dan nikmati bersama," ujar Arifin melanjutkan.

Dia menjelaskan, nantinya ribuan pelaku seni akan terlibat secara langsung. Sepanjang Jalan Suryakencana hingga Jalan Siliwangi, kata Arifin, akan gemerlap oleh atraksi pelaku seni selama lebih kurang delapan jam.

Arifin menyebutkan, seni yang ditampilkan, seperti Ogoh-Ogoh Bali, Kendang Beleq dari Lombok, dan Bouraq dari Cirebon, ikut serta memeriahkan acara itu. Jugam ada Ondel-ondel Betawi, dan Reog Ponorogo, serta belasan sanggar kesenian yang berasal dari Jawa Barat dan sekitarnya.

Sebelum Parade Pawai Budaya digelar, kata dia, para tamu VIP akan disambut dengan cara tradisional Sunda. Lodong dan Goong menjadi ciri khas pada acara opening seremonial. "Juga doa bersama dari perwakilan enam agama di Kota Bogor sebagai simbol sejuk dan harmonisnya hubungan antar umat beragama di Kota Bogor," jelas Arifin.

Karena acara ini diadakan dari sore hingga malam, Arifin menegaskan, pada saat Azan Sholat Maghrib, acara akan terhenti selama pelaksanaan Sholat Maghrib. Panitia akan menyiapkan penunjuk arah di beberapa titik menuju lokasi-lokasi sholat bagi yang ingin melaksanakan sholat.

Usai parade kebudayaan dan sholat Maghrib, sekitar pukul 19:00, puluhan tandu-tandu, Liong dan Barongsai dengan ratusan pemainnya melanjutkan kemeriahan acara. Peserta dari Jakarta, Tangerang, Bekasi, Cianjur dan Sukabumi turut serta meramaikannya.

"Belasan joli berada didepan dengan dikawal oleh Kie Lin dan Liong Merah Putih, sebagai pembuka jalan. Rangkaian ini diawali dengan ratusan lampion gemerlap berwarna merah," jelasnya.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, menegaskan, Pemkot Bogor pada 2023, memaksimalkan semua koordinasi untuk membuat pengunjung lebih nyaman. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor akan gencar melakukan sosialisasi. Tidak hanya pada warga Bogor, tapi juga wisatawan dari luar Bogor.

"Tanggal 5 Februari CGM sudah pasti memberikan dampak pada arus lalu lintas. Kami perlu mengingatkan pada semua warga Bogor maupun luar agar waktu itu rencana mengunjungi Kota Bogor agar menyesuaikan," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler