Penyakit Ini Bisa Menunjukkan 'Kehadirannya' Lewat Mimpi, Bukan Mitos

Mungkinkah mimpi memberi petunjuk masalah kesehatan yang tak terkait isi mimpi?

Needpix
Beberapa penyakit yang bisa diketahui dari mimpi buruk. (ilustrasi)
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mimpi buruk saat demam tinggi cukup sering terjadi. Itu menjadi salah satu hal yang sangat menjengkelkan ketika sakit.

Baca Juga


Namun, mungkinkah mimpi memberi Anda petunjuk tentang masalah kesehatan yang tidak terkait dengan cerita yang diimpikan? Jawabannya, mimpi diyakini bisa memberikan tanda penting terkait kesehatan Anda.

Untuk lebih jelasnya, berikut enam masalah medis yang dapat tergambarkan dalam mimpi seperti dilansir Best Life, Kamis (2/2/2023):

1. Kecemasan dan depresi

Jika Anda merasa cemas, perasaan itu kemungkinan besar akan berpengaruh pada mimpi dan hal yang sama berlaku untuk depresi. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Medicine pada Desember 2020, menyatakan bahwa mimpi buruk kronis sangat umum terjadi pada gangguan kejiwaan.

2. Kanker

Data mengenai hal ini masih terbatas, dan tidak semua dokter setuju. Namun ada beberapa kasus di mana seorang pasien didiagnosis menderita kanker setelah mengalami mimpi buruk.

Deirdre Barrett, seorang peneliti mimpi di Harvard Medical School dan penulis The Committee of Sleep mengatakan bahwa menggunakan mimpi untuk membantu mendiagnosis masalah medis masih kontroversial di kalangan profesi medis yang lebih luas. Namun dalam bukunya, ia menceritakan kisah seseorang yang bermimpi bahwa seekor macan kumbang menggigit punggungnya. Dia pun akhirnya memutuskan memeriksakannya ke dokter untuk melihat apakah ada sesuatu di punggungnya, yang ternyata adalah kanker.

Pasien lain juga pergi ke dokter untuk memeriksakan bintik-bintik yang dianggap tak berbahaya, setelah mengalami serangkaian mimpi tentang bintik tersebut, termasuk mimpi yang menyuruhnya untuk memeriksakannya lagi. Dia melakukannya, dan hasilnya ternyata melanoma dini. 

"Anekdot seperti ini tidak jarang terjadi, dan beberapa di antaranya jauh lebih dramatis,” jelas Barret.

3. Penyakit jantung

Sebuah studi pada 2003 yang diterbitkan dalam jurnal Climacteric menemukan bahwa wanita berusia 40-64 tahun dengan detak jantung tidak teratur dan nyeri dada mengalami lebih banyak mimpi buruk dibandingkan rekan-rekan mereka, terutama setelah menopause. Para peneliti berteori hal ini disebabkan karena penyakit jantung mengurangi jumlah oksigen yang mencapai otak yang dapat menyebabkan mimpi buruk.

"Saya pikir mimpi dapat mengakses apapun dalam tubuh atau pikiran kita, dalam arti luas, termasuk hal-hal yang sama sekali tidak kita sadari. Saya pikir mimpi terkadang memberi tahu orang-orang tentang penyakit yang belum mereka sadari, dan (sebelum) gejala klinis yang sangat jelas,” kata Barrett.

4. Masalah dengan alkohol

Jika Anda pernah mengalami mimpi yang sangat jelas setelah minum terlalu banyak gelas alkohol, para ilmuwan mengatakan ada alasannya. Saat Anda tertidur di bawah pengaruh alkohol, gerakan mata yang cepat (atau tidur REM) akan tertekan.

“REM sama dengan tidur bermimpi. Ketika otak kita melewatkan tidur REM, bahkan hanya dalam hitungan jam, otak akan mengimbanginya dengan meningkatkan durasi tidur REM dan meningkatkan kemudahan kita memasuki fase ini. Selama rebound REM, mimpi juga bisa menjadi lebih intens,” demikian penjelasan dari Real Clear Science

5. Sleep apnea

Mungkin tidak terlalu mengejutkan untuk mengetahui bahwa penderita obstruktif sleep apnea (OSA) sering bermimpi tidak bisa bernapas. Direktur medis dari Florida Sleep Institute, William Kohler, mengatakan pasien mengalami mimpi yang menakutkan seperti tenggelam atau tercekik.

Sebuah studi pada 2019 yang diterbitkan di Frontiers in Neurology menjelaskan lebih lanjut tentang hubungan antara mimpi dan OSA. Hasil yang kontradiktif telah dilaporkan mengenai mimpi pada pasien OSA. 

Beberapa peneliti melaporkan lebih sedikit mimpi pada pasien OSA. Namun peneliti lain telah menggambarkan bahwa pasien dengan OSA mengalami peningkatan mimpi dengan konten emosional, terutama konten kekerasan dan permusuhan.

6. Penyakit parkinson

Apakah Anda pernah meronta-ronta saat tidur, menggerakkan tangan dan kaki sebagai respons terhadap apa yang terjadi di alam bawah sadar? Jika ya, Anda mungkin perlu memeriksakan diri untuk penyakit parkinson. Ini merupakan penyakit pada sistem saraf yang mengganggu kemampuan tubuh dalam mengontrol gerakan dan keseimbangan.

Ahli saraf dari Baptist Health Miami Neuroscience Institute, Dalia Lorenzo menjelaskan, tidak banyak orang yang tahu tentang gangguan perilaku REM, tapi ini adalah saat di mana seseorang mulai memerankan mimpinya.

Dia mengatakan, agar Anda tidak bermimpi, otak mengirimkan rangsangan untuk melumpuhkan otot. "Jadi otak kita aktif, tapi otot Anda lumpuh. Apa yang bisa terjadi adalah beberapa orang kemudian bisa kehilangan kelumpuhan ini. Meskipun hal ini dapat disebabkan oleh obat-obatan tertentu dan konsumsi alkohol, namun jika tidak, hal ini dapat menjadi tanda peringatan bahwa penyakit Parkinson akan muncul dalam  10 tahun ke depan,” kata Lorenzo.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler