PP Muhammadiyah Sampaikan Duka Mendalam Musibah Gempa Turki dan Suriah
Muhammadiyah berharap Indonesia segera mengirim bantuan ke Turki dan Suriah.
REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyampaikan dukacita atas musibah gempa bumi di Turki dan Suriah. Gempa telah menelan korban jiwa meninggal dunia, luka-luka, dan kerusakan fisik sarana prasarana yang sangat besar.
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir berharap bencana tersebut dapat segera termitigasi dengan sigap di kedua negara. "Kepada warga negara di kedua negara tersebut Muhammadiyah menyampaikan simpati yang mendalam, kami percaya saudara-saudara kami di dua negara diberi kekuatan dalam menghadapi musibah berat tersebut kemudian bangkit dengan tangguh," tutur Haedar, melalui keterangan tertulis di Yogyakarta, Senin (6/2/2023).
Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga berharap pemerintah Indonesia segera memberikan bantuan kemanusiaan sebagaimana mestinya. "Insya Allah Muhammadiyah siap dengan tenaga medis untuk bantuan kemanusiaan yang dikirim dengan berkoordinasi melalui Badan Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia," ujar Haedar.
Ratusan orang di Turki dan Suriah meninggal dunia akibat gempa bumi bermagnitudo 7,8 yang mengguncang kedua negara bertetangga itu pada Senin (6/2/2023).
Berdasarkan catatan laman badan cuaca dan geofisika Amerika Serikat (USGS), sampai pukul 13.51 waktu setempat atau 17.51 WIB, sudah sekitar 34 gempa susulan yang berkekuatan besar di atas Magnitudo 4 mengguncang wilayah tenggara negara yang menapak di dua benua itu. Gempa susulan berkekuatan besar ini memiliki skala antara paling rendah Magnitudo 4,2 sampai tertinggi Magnitudo 7,5.