Terjebak Macet, Erick Thohir Jalan Kaki ke Venue Satu Abad NU

Erick mengapresiasi antusiasme warga Nahdliyin yang hadir di Venue Satu Abad NU

Republika
Erick Thohir dalam acara seratus tahun NU.Tingginya antusiasme warga Nahdliyin untuk turut serta dalam resepsi puncak perayaan satu abad Nahdlatul Ulama (NU) membuat sejumlah ruas jalan menuju lokasi acara macet. Tidak terkecuali jalan tol. Petugas bahkan terpaksa menutup pintu keluar pada gerbang tol Sidoarjo.
Rep: Dadang Kurnia Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Tingginya antusiasme warga Nahdliyin untuk turut serta dalam resepsi puncak perayaan satu abad Nahdlatul Ulama (NU), membuat sejumlah ruas jalan menuju lokasi acara macet. Tidak terkecuali jalan tol. Petugas bahkan terpaksa menutup pintu keluar pada gerbang tol Sidoarjo.

Baca Juga


Namun, itu tidak menyurutkan semangat warga Nahdliyin untuk mengikuti rangkaian acara yang digelar di GOR Delta Sidoarjo Jawa Timur pada Selasa (7/2). Tidak terkecuali Ketua Panitia peringatan satu abad NU Erick Thohir, yang juga harus rela berjalan menyusuri jalan tol Sidoarjo, demi bisa hadir di venue resepsi puncak perayaan satu abad NU.

"Perjuangan menuju Stadion Delta Sidoarjo pagi tadi," tulis Erick di akun media sosialnya, yang disertai foto-foto dia tengah berjalan menyusuri jalan tol Sidoarjo.

Erick pun mengapresiasi antusiasme warga Nahdliyin yang rela berdesak-desakan demi menghadiri event akbar tersebut. "Antusiasme warga Nahdlatul Ulama patut diacungi jempol. Semua memenuhi jalan untuk sama-sama merayakan satu abad NU," ujarnya.

Warga Nahdliyin memang telah terpantau memenuhi area sekitaran GIR Delta Sidoarjo sejak Senin (6/2) malam. Meskipun acara baru dimulai pada Selasa (7/2) tepatnya pukul 00.00 WIB. Beruntung panitia telah menyiapkan layar di sejumlah titik untuk jamaah yang tidak bisa masuk ke area stadion agar tetap terfasilitasi.

Salah satu peserta asal Kota Kediri, Subairi (42) mengatakan, tidak masalah dirinya harus terjebak macet bahkan berjalan kaki kurang lebih 3 kilometer demi mengikuti resepsi puncak perayaan satu abad NU. Selain karena merupakan momen langka, ia tetap semangat mengikuti acara tersebut untuk ngalap berkah dari para ulama pendiri NU.

"Tidak menyesal, malah senang lihat banyak yang datang. Artinya banyak yang peduli dengan NU. Ini juga kan momen 100 tahun sekali, jadi gak ada yang perlu disesali," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler