Kaspersky Ungkap Lima Ancaman Siber Terkini

Mulai dari phising hingga catfishing perlu diwaspadai jelang Valentine.

Freepik
Srangan siber (ilustrasi). Menjelang Valentine, Kaspersky melihat ada lima ancaman siber terkini yang harus diwaspadai.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktivitas mencari teman kencan Hari Valentine melalui media sosial menginspirasi pelaku kejahatan untuk melancarkan serangan. Perusahaan keamanan siber Kaspersky dalam keterangan pers, Senin (13/2/2023), melihat ada lima ancaman siber terkini yang harus diwaspadai.

1. Phishing
Tak jarang penjahat siber membuat situs palsu untuk mengelabui korban. Salah satunya dengan membuat situs atau aplikasi kencan yang menyerupai platform kencan online yang populer.

Peneliti di Kaspersk melihat penjahat siber bergerak pada Hari Valentine untuk melakukan scamming dan phishing lewat situs kencan palsu. Lewat situs itu, mereka mencuri identitas korban atau menipu sehingga mengakibatkan kerugian keuangan.

2. Aplikasi palsu
Kasperky menemukan selama beberapa bulan terakhir penjahat siber membuat aplikasi palsu yang meniru platform populer seperti Tinder, Bumble, dan Badoo. Aplikasi palsu itu digunakan untuk menyebarkan aktivitas berbahaya, seperti adware sehingga perangkat korban dipenuhi notifikasi.

Tak jarang aplikasi palsu juga berisi trojan spies, yang bisa memantau aktivitas online korban.

3. Doxing
Doxing atau doxxing adalah tindakan mengungkap dan membagikan data pribadi seseorang secara publik, misalnya melalui media sosial. Dalam konteks kencan online, pengguna internet harus berhati-hati menceritakan diri mereka supaya tidak digunakan untuk menyakiti atau memeras mereka.

4. Catfishing
Catfishing merupakan pemalsuan identitas untuk memikat korban, biasanya untuk hubungan romantis. Pelaku catfishing biasanya memberikan profil yang menarik di media sosial, tujuannya supaya korban tidak curiga dan mau menjalin komunikasi online, termasuk memberikan informasi pribadi.

Catfishing berdasarkan temuan Kaspersky juga bisa berupa email spam, yang bisa saja menyebarkan malware, mencuri informasi atau menipu sehingga korban memberikan uang. Perusahaan itu juga menilai catfishing bisa berdampak negatif pada kesehatan mental korban.

5. Stalkerware
Stalkerware adalah perangkat lunak yang dipasang secara diam-diam untuk memantau aktivitas dan melacak lokasi pengguna. Kaspersky menemukan 29.312 orang secara global terdampak stalkerware pada 2022.

Baca Juga


Agar tidak terjebak kelima ancaman siber saat Valentine, Kaspersky menyarankan pengguna untuk selalu memverifikasi informasi dan profil lawan bicara di media sosial. Percayai juga naluri untuk mengakhiri percakapan ketika teman bicara mencurigakan.

Ada baiknya tidak membagikan terlalu banyak informasi ketika di dunia maya, terutama untuk informasi yang sensitif seperti alamat dan rincian keuangan. Jika memutuskan bertemu teman yang dikenal secara online, pilih lokasi publik dan beri tahu keluarga atau teman tentang pertemuan itu.

Pengguna juga perlu berhati-hati ketika mendapat permintaan bantuan di dunia maya. Apalagi jika berupa permintaan uang atau permintaan lainnya yang dianggap tidak masuk akal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler