Madura United akan Pilih Sosok yang Kredibel Sebagai Ketum PSSI Baru

Yang terpenting bagi Madura United adalah pembenahan kompetisi sepak bola Indonesia.

Republika/Prayogi.
Dirut Madura United Annisa Zhafarina Qosasih menyampaikan pandangan dalam acara bertajuk Kaukus Sepak Bola Nasional Nayalakan Nyali Membangun PSSI di Jakarta, Senin (13/2/2023). Acara yang diadakan oleh PSSI pers tersebut salah satunya bertujuan untuk mengetahui visi misi calon ketua umum PSSI periode 2023-2027.
Rep: Afrizal Rosikhul Ilmi Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Madura United Annisa Zhafarina Qosasih mengatakan, sebagai salah satu pemilik suara (voters), Madura United akan memilih calon ketua umum (caketum) PSSI periode 2023-2027 yang visi misinya sejalan dengan klub, yakni untuk memajukan sepak bola Indonesia. Namun, Annisa masih enggan menyebut satu nama yang akan klub pilih pada KLB PSSI 16 Februari 2023 nanti.

"Posisi Madura sendiri sebenernya kami akan memilih ketua yang mempunyai visi misi yang sama dengan Madura, pokoknya memajukan sepak bola Indonesia, enggak ada lagi kekacauan seperti ini, yang bisa meyakinkan kita kalau misalkan program-program dia itu memang pantas untuk dipilih. Untuk sekarang posisi Madura United masih netral, nanti kita lihat saja di KLB," kata Annisa di Jakarta, Senin (13/2/2023).

Seperti diketahui, ada lima nama yang mencalonkan diri sebagai ketum PSSI. Yakni, AA La Nyalla Mattalitti, Arif Putra Wicaksono, Doni Setiabudi, Erick Thohir, dan Fary Djemy Francis. Menurutnya, kelima calon itu sama-sama mempunyai visi misi yang bagus. Nanun, pihaknya belum memutuskan kepada siapa suara klub akan diberikan.

"Semuanya mempunyai visi misi yang bagus memang. Jadi kita memang sekarang juga masih banyak rembukan di dalam manajemen mana yang kira-kira menurut kita mempunyai kapasitas dan mempunyai kemampuan dan keinginan yang besar dan dari situlah nanti kita melihat," kata Annisa. "Karena kelimanya punya program yang bagus, tapi sudah kita lihat selama ini juga program bagus. Jadi kita belum tentu bisa melihat itu dari program, nanti kita bisa lihat dari individualnya sendiri, banyak pertimbangannya."

Annisa berpesan kepada caketum PSSI periode selanjutnya, yang terpenting untuk dibenahi adalah kompetisi sepak bola Indonesia. Menurutnya, kualitas kompetisi masih jauh dari kata sempurna, baik dari kualitas wasit hingga pengaturan jadwal yang kerap bermasalah. Dia menilai selama ini PSSI kerap serampangan dalam mengatur jadwal sehingga berdampak pada banyak hal.

"Jadwal dari awal itu tak dipastikan, karena kebiasannya PSSI itu suka tiba-tiba, sementara kita sebagai klub harus mempersiapkan banyak sekali, kan kontrak pemain nanti kalau misalnya mundur nanti kita bayar lebih atau segala macam," kata Annisa menjelaskan. "Sponsorship, kita harus mempertanggungjawabkan pada sponsor karena kalau misalnya PSSI sekarang nih tak bisa dipercaya kita pun susah untuk nyari sponsor karena mereka tak percaya terhadap kredibilitas PSSI yang selama ini banyak berhenti, banyak yang tak jelas, tiba-tiba jadwal diganti. Itulah yang pertama, kredibilitas sama setidaknya kompetisinya dulu dijelasin."

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler