Ribuan Pengungsi Suriah Balik Kampung Tinggalkan Turki

Turki menampung sekitar 3,7 juta warga Suriah.

Mehmet Guzel/EPA
Antrean warga Suriah yang tinggal di Turki menunggu dibukanya pintu perbatasan dengan Suriah di dekat Kota Kilis, Turki (ilustrasi).
Rep: Dwina Agustin Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Ribuan pengungsi Suriah di Turki berbaris di perlintasan perbatasan dengan harapan dapat kembali ke rumah sementara waku. Pejabat perbatasan Suriah mengumumkan, Turki telah setuju membiarkan para pengungsi pergi dan kembali saat menghadapi bencana gempa bumi.

Baca Juga


Banyak dari mereka yang melintasi tiga pos perbatasan membawa koper, kantong plastik, dan karung kentang berisi barang-barang pribadi apa pun yang berhasil mereka selamatkan dari rumah yang hancur. Sebagian besar wajah mereka tidak mencerminkan antusiasme karena mereka meninggalkan satu zona bencana ke zona bencana lainnya.

Pos Bab al-Hawa Suriah, salah satu penyeberangan perbatasan utama dari Turki ke wilayah yang dikuasai oposisi di barat laut Suriah, mengumumkan melalui media sosial bahwa Turki akan mengizinkan pengungsi yang tinggal di zona gempa untuk kembali ke tanah airnya. Mereka bisa melakukan perjalanan hingga tiga hari hingga enam bulan dan kemudian kembali ke Turki.

Turki menampung sekitar 3,7 juta warga Suriah dan telah mengatur perbatasan dengan ketat selama bertahun-tahun untuk mencegah lebih banyak pengungsi masuk. Sebagian besar warga Suriah yang telah kembali ke rumah dalam beberapa tahun terakhir berisiko tidak diizinkan kembali ke Turki.

"Kami tidak punya pilihan lain selain pergi ke Suriah," kata Younis al-Saeed, ayah dua anak berusia 29 tahun saat berdiri di barisan di sisi Turki Bab al-Hawa, menunggu untuk menyeberang.

“Tapi tentu saja ada ketakutan Turki tidak mengizinkan kami untuk kembali. Kami tidak dapat menjaminnya," ujarnya dikutip dari Straits Times.

Juru bicara sisi Suriah dari persimpangan Bab al-Hawa Mazen Alloush mengatakan, ada sekitar 1,7 juta warga Suriah yang tinggal di daerah Turki yang hancur akibat gempa. Diperkirakan sekitar 3.000 warga Suriah akan melewati penyeberangan Bab al-Hawa setiap hari dan lebih banyak lagi yang akan melewati penyeberangan perbatasan lainnya. Setidaknya dua penyeberangan perbatasan lainnya juga digunakan oleh para pengungsi untuk kembali ke Suriah.

Suriah telah dipecah menjadi zona pengawasan yang berbeda selama perang saudara 12 tahun yang masih belum berakhir. Penyeberangan Bab al-Hawa dikelola kelompok oposisi Suriah yang menguasai bagian barat laut negara itu.

Alloush mengatakan, selama beberapa hari terakhir, pemerintah daerah terkait dengan kelompok oposisi telah bertemu pejabat Turki. Turki mengizinkan warga Suriah pulang sementara, kemudian kembali lagi nanti, karena sudah pulih dan dibangun kembali.

Beberapa pengungsi yang pergi pekan ini mengatakan, mereka berencana menghabiskan beberapa bulan di Suriah sampai Turki keluar dari keadaan darurat dan membuat kota-kota dapat dihuni kembali. Namun yang lain mengatakan, mereka tidak berniat kembali ke Turki karena sebagian Turki sekarang dalam keadaan hancur, mereka sebaiknya kembali ke rumah.

"Kami akan kembali karena kami tidak lagi memiliki tempat berlindung di sini,” kata Mohammad Mohammad yang berbaris bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil. Mereka membawa karung kentang diisi dengan pakaian.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler