Penyedia Kartu Kredit di AS Aktifkan Pelacakan Pembelian Senjata di Pengecer
Kebijakan kartu kredit diharapkan membantu polisi melacak kejahatan dengan senjata.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyedia kartu kredit, Discover Financial Services akan mengizinkan jaringannya untuk melacak pembelian di pengecer senjata pada bulan April 2023. Diharapkan, kebijakan ini dapat membantu pihak berwenang dalam menyelidiki tindak kejahatan terkait senjata.
Diketahui, pemroses kartu kredit menggunakan kode untuk mengidentifikasi penjualan berdasarkan sektor. Seperti toko swalayan/sembako, restoran, dan lainnya.
Keputusan Discover ini muncul setelah Organization for Standardization (ISO) pada September 2022 menyetujui adanya kode khusus untuk para pengecer senjata. Meskipun kode tersebut tidak akan menunjukkan barang-barang tertentu yang dibeli, beberapa politisi Republik telah berbicara menentang langkah tersebut, dengan alasan hal itu dapat melanggar privasi warga AS yang membeli senjata secara sah.
"Kami tetap fokus untuk terus melindungi dan mendukung pembelian yang sah di jaringan kami sekaligus melindungi privasi pemegang kartu," kata juru bicara Discover dalam pernyataannya kepada Reuters dikutip Ahad (19/2/2023).
Perwakilan untuk rekan-rekan utama Discover seperti Visa Inc, Mastercard Inc, dan American Express Co menolak berkomentar kepada Reuters tentang jadwal mereka untuk memperkenalkan kode baru.
Seorang perwakilan ISO yang berbasis di Jenewa mengatakan kode baru, yang dijuluki "5723 - Gun and ammunition shops" akan tersedia untuk digunakan oleh lembaga keuangan pada akhir Februari.
"Keputusan untuk menggunakan kode kategori merchant baru pada akhirnya diserahkan kepada pengguna di industri ini," kata perwakilan ISO.
Menurut laporan dari nilson report, Discover menangani dua persen dari 9,56 triliun dolar AS yang dibeli dengan kartu kredit dan debit AS pada tahun 2022. Diketahui, Visa memiliki pangsa 61 persen, Mastercard 26 persen dan American Express 11 persen.