Kadis PRKP DKI Akui Krisis Air di Rusun Marunda Sudah Berlangsung Dua Tahun
Kepala Dinas PRKP DKI mengakui krisis air di Rusun Marunda berlangsung dua tahun ini.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) DKI Jakarta Sarjoko menanggapi terkait warga yang kesulitan air bersih di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Marunda, Jakarta Utara. Menurutnya, hal ini terjadi karena debit air yang kecil.
"Intinya begini, kita sudah koordinasi dengan PAM Jaya ini memang kendala utama adalah karena debit air yang kecil," katanya pada Sabtu (18/2/2023).
Kemudian, ia melanjutkan saat ini PAM Jaya sedang membangun reservoir komunal. Sehingga sementara ini akan dikirim mobil tangki yang berisi air bersih ke Rusun Marunda.
"Sementara seperti ini dulu. Mudah-mudahan ini sudah bisa mengcover kebutuhan air bersih bagi penghuni di sana," kata dia.
Ia mengaku kesulitan air yang dialami warga Rusun Marunda sudah berlangsung selama beberapa tahun terakhir. "Setahu saya itu dua tahun terakhir keluhannya," kata dia.
Dalam hal ini, ia tidak bisa memastikan kapan pembangunan reservoir komunal akan selesai. "Saya tidak tahu persis kapan akan selesai. Kami tetap koordinasi dengan PAM Jaya," kata dia.
Sebelumnya diketahui, berdasarkan pantauan Republika di akun instagram resmi PAM Jaya DKI Jakarta terdapat unggahan foto pada Rabu (15/2/2023). Terdapat keterangan dalam unggahan foto tersebut yaitu 'Pemprov DKI jakarta dan PAM Jaya menyiapkan solusi sementara dalam mengatasi masalah kesulitan akses air bersih di Rusun Marunda, Jakarta Utara dengan mengirimkam total 8 unit tangki atau setara 32 ribu liter air untuk pemenuhan kebutuhan penghuni rusun.
Solusi sementara ini disiapkan sembari menunggu solusi permananen yang telah disiapkan PAM Jaya yaitu pembangunan reservoir komunal atau bak penampuangna air komunal disertai booster pump di sekitar Rusun Marunda. Tepatnya berlokasi di STIP Jakarta'.