BI Bali: Waspadai Tekanan Inflasi Akibat Kenaikan Harga Beras
Beras selama ini termasuk cukup tinggi kontribusinya pada pembentukan inflasi di Bali
REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengajak pemangku kepentingan terkait untuk mewaspadai tekanan inflasi pada Februari 2023 ini yang dipicu kenaikan harga beras.
"Akan terjadi inflasi, tapi prakiraan kami tidak seberat dibandingkan pada 2022 ketika harga BBM naik dan minyak goreng langka," kata Trisno di Denpasar, Rabu (22/2/2023).
Menurut dia, bobot komoditas beras selama ini termasuk cukup tinggi kontribusinya untuk pembentukan inflasi di Provinsi Bali.
Kata Trisno, melambungnya harga beras tidak hanya terjadi di Bali, tapi juga terjadi di berbagai kabupaten/kota di Nusantara. Hal itu karena menipisnya persediaan gabah dan belum musim panen.
Sedikitnya 200-an dari 500 lebih kabupaten/kota di Indonesia yang inflasinya tinggi dan disebabkan kenaikan harga beras. "Pemerintah daerah bersama Bulog juga telah rutin melakukan operasi pasar dengan menyediakan beras Bulog kualitas medium dan premium agar masyarakat makin mudah membeli," ucap dia.
Selain itu, pemerintah juga mengantisipasi stok beras dengan mengimpor beras untuk antisipasi sampai musim panen. "Untuk panen gabah akan terjadi di Bali mulai pertengahan Maret, saat ini masih masa tanam dan tumbuh," kata Trisno.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali pada bulan Januari 2023, Indeks Harga Konsumen (IHK) Gabungan Kota Denpasar dan Kota Singaraja, Bali tercatat mengalami inflasi setinggi 0,66 persen.
Ini ditunjukkan dengan peningkatan Indeks Harga Konsumen dari 113,25 pada Desember 2022 menjadi 114,00 pada Januari 2023. Sementara itu, tingkat inflasi tahun kalender (year to date/ytd) Januari 2023 sebesar 0,66 persen. Tingkat inflasi tahun ke tahun (yoy) tercatat setinggi 5,81 persen.
Sementara itu Pemimpin Wilayah Bulog Kanwil Bali Budi Cahyanto sebelumnya mengatakan operasi pasar telah rutin dilakukan pemerintah daerah dengan melibatkan Perumda dan menggandeng distributor termasuk Bulog untuk menjaga stabilitas harga beras.
Melalui operasi pasar itu, Budi Cahyanto juga meminta masyarakat ikut mengawasi. Jika harga eceran tertinggi beras medium Bulog misalnya melebihi HET per kilogram sebesar Rp 9.450 yang ditetapkan pemerintah, masyarakat dapat melaporkan.
Ia mengatakan sejauh ini masyarakat Bali tidak perlu khawatir untuk mendapatkan beras Bulog dengan harga yang murah dan akses untuk memperolehnya juga semakin mudah karena tidak hanya tersedia di pasar tradisional, tetapi juga merambah pasar modern.
Berdasarkan pantauan harga di sejumlah pasar tradisional maupun toko kelontong di Denpasar harga per kilogram beras jenis premium berkisar antara Rp 13 ribu hingga Rp 14 ribu.