Pasar Halal Tumbuh Subur Seiring Melonjaknya Populasi Global Muslim
Industri dan pasar halal di level global terus meningkat
REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI – Tren pertumbuhan ekonomi dan demografi populasi Muslim meningkatkan prospek pasar halal global.
Sertifikasi yang membuktikan suatu produk layak untuk dikonsumsi Muslim menjadi topik lokakarya “How Halal Will Boost the Internationalization of Your Brand” di Dubai, Selasa (21/2/2023).
Salah satu pembicara sekaligus Direktur Pusat Perdagangan dan Pemasaran Halal di Dubai, Tomas Guerrero, menjelaskan cara kerja sistem halal dan menunjukkan beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan sektor ini.
“Salah satunya adalah pertumbuhan populasi Muslim. Di GCC misalnya, populasi ini akan tumbuh lebih jauh lagi. Aspek lainnya adalah pertumbuhan ekonomi negara berkembang (mayoritas Muslim) di atas rata-rata ekonomi global,” ujar dia dikutip di ANBA, Rabu (22/2/2023).
Lokakarya ini merupakan bagian dari Halal do Brasil Project yang ditetapkan oleh Kamar Dagang Arab Brasil (ABCC) bekerja sama dengan Badan Promosi Perdagangan dan Investasi Brasil (ApexBrasil). Selain workshop, di sela-sela kegiatan ada food trade show Gulfood dan networking cocktail.
Sekretaris jenderal & CEO ABCC, Tamer Mansour, dalam kesempatan itu menyampaikan relevansi memperluas jangkauan halal di Brasil di luar daging sapi dan unggas. Dua hal ini merupakan industri negara yang sudah menjadi produsen dan eksportir terkemuka dunia.
Di momen itu, CEO Islamic Chamber Of Halal Services (ICHS) Ashraf El Tanbouly menyebut sektor halal sangat besar dan masih memiliki peluang bagus. Sektor ini merupakan pasar yang terbuka untuk semua.
"Sektor ini pasar untuk semua. Jadi, penting untuk mempertemukan produsen dan pedagang agar bisa saling bertemu,” kata dia.
Kegiatan lokakarya ini juga menghadirkan perwakilan dari komite halal ABCC, Ahmad Saifi dari CDIAL Halal, dan serra Dib Tarras dari FAMBRAS Halal.
Sebuah komite diluncurkan awal bulan ini untuk menjadi think tank berorientasi pasar, yang bertujuan untuk membuat konten dan membantu menyebarkan pengetahuan tentang aspek teknis dan pemasaran halal.
Saifi lantas menyoroti waktu yang tepat ketika proyek Halal do Brasil dimulai. Negara sudah mulai menunjukkan dukungannya, seiring dengan pasar yang terus berkembang.
"Kami tidak bisa tidur sambil bekerja. Kami harus memastikan pasar kami adalah yang terbesar sekaligus yang terlengkap dan lebih baik harus dilakukan," ucapnya.
Di sisi lain, Dib Tarras menekankan produk halal sangat relevan, baik di ritel maupun industri. Seluruh rantai produktif tumbuh dan berkembang melalui halal. Dia juga menyebut pasar halal sangat kuat, bahkan di negara-negara yang baru mengenal sektor ini, seperti Amerika Serikat.
Bagi pendiri Pantanal Trading, Alan Oliveira, informasi yang disampaikan dalam agenda ini membantu menegaskan pentingnya pasar ini.
Selaku produsen dari barang-barang seperti kosmetik, kopi dan buah-buahan di Brasil, informasi ini membuat pihaknya akan mengubah beberapa proses.
Sumber: anba