Bukan Cuma Pola Asuh, Faktor Ini Juga Pengaruhi Perilaku dan Karakter Anak
Bukan cuma salah asuhan yang bisa membuat perilaku dan karakter anak jadi buruk.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Praktisi psikolog keluarga, Nuzulia Rahma Tristinarum, mengatakan selain pola asuh orang tua, ada beberapa hal yang memengaruhi karakter dan perilaku anak. Faktor lingkungan, khususnya pengaruh teman sebaya, juga berperan dalam pembentukan karakter anak.
"Ajarkan anak kemampuan untuk menyaring lingkungannya sehingga meminimalisir resiko terpengaruh perilaku negatif dari lingkungan," kata perempuan yang akrab disapa Lia ini kepada Republika.co.id, Kamis (23/2/2023).
Selain itu, lanjut Lia, tanamkan juga pada anak spiritualitas agama, bukan hanya ritual agama. Dengan begitu, anak memiliki prinsip hidup yang kuat
Faktor lain yang juga memengaruhi perilaku anak adalah media sosial dan sistem sosial atau sistem pendidikan. Hal-hal ini dapat membuat perilaku anak berbeda beda antara anak yang satu dan lainnya.
"Anak dengan kehidupan yang baik dan benar pada empat aspek ini, akan membantu anak tumbuh dan berkembang dengan katakter dan perilaku yang positif," ungkapnya.
Faktor dari Dalam Diri Anak
Lia yang juga berprofesi sebagai konselor, trainer, dan juga penulis ini mengatakan pemicu perilaku negatif tak hanya datang dari eksternal anak. Sisi internal pada diri anak juga bisa berpengaruh.
"Terkadang, ada pula hal-hal besar dalam hidup, seperti kejadian traumatis yang dapat mengubah perilaku anak yang awalnya baik menjadi buruk," kata Lia.
Namun, selama anak masih berusia di bawah bimbingan orang tua, maka orang tualah yang perlu mengusahakan seoptimal mungkin agar buah hatinya dapat tumbuh dan berkembang dengan positif. Akan tetapi, jika perbuatan buruk itu dilakukan orang dewasa, maka individu dewasa inilah yang perlu bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri.
"Karena ia sudah dianugerahi kematangan berpikir untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya," ujar Lia.
Perilaku negatif beberapa anak pejabat saat ini tengah menjadi sorotan publik. Selain kasus anak salah satu pejabat Kementerian Keuangan yang bergaya hidup mewah dan menganiaya temannya, ada pula kasus anak sekretariat DPRD Jambi yang menggunakan mobil operasional kantor untuk kepentingan pribadi.