Risiko Penyakit Jantung Meningkat Gara-Gara Tidur tak Teratur
durasi dan jadwal tidur yang teratur tak kalah penting untuk kesehatan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam upaya memelihara kesehatan, orang-orang sering kali hanya berfokus pada kecukupan tidur di malam hari. Padahal, durasi dan jadwal tidur yang teratur juga tak kalah penting dalam menunjang kesehatan tubuh.
"Tidur yang sehat bukan sekedar mendapatkan tidur yang cukup. Tidur yang sehat berarti mendapatkan tidur yang berkualitas, di waktu yang tepat, secara teratur," jelas Direktur Sleep and Health Research Program, Michael Grandner PhD, seperti dilansir WebMD, Selasa (28/2/2023).
Jadwal dan durasi tidur yang teratur dapat memberikan stabilitas dan peluang bagi tubuh untuk mendapatkan manfaat paling optimal dari tidur. Sebaliknya, durasi dan jadwal tidur yang berbeda dari satu malam ke malam lainnya bisa memicu gangguan sirkadian.
Studi terbaru dalam Journal of the American Heart Association juga mengungkapkan hal serupa. Studi ini menemukan bahwa durasi dan jadwal tidur malam yang tidak teratur bisa meningkatkan risiko aterosklerosis.
Aterosklerosis merupakan penumpukan plak di dinding pembuluh darah. Kondisi ini bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit arteri perifer, serangan jantung, atau strok.
Semakin tidak teratur jadwal atau durasi tidur seseorang di malam hari, semakin besar pula risiko dia untuk mengalami aterosklerosis. Peningkatan risiko ini tampak signifikan pada individu berusia lebih dari 45 tahun.
Studi terbaru ini dilakukan dengan melibatkan lebih dari 2.000 orang partisipan pria dan wanita, dengan rerata usia 69 tahun. Di awal studi, para partisipan ini tak memiliki penyakit kardiovaskular.
Selama studi berlangsung, para partisipan diminta untuk menggunakan sebuah perangkat di pergelangan tangan mereka. Perangkat ini dapat mendeteksi kapan mereka tidur dan terbangun.
Di samping itu, tim peneliti melakukan beberapa analisis untuk menilai keberadaan dan perkembangan aterosklerosis pada para partisipan. Beberapa hal yang dianalisis oleh tim peneliti adalah skor kalsium arteri jantung dan penumpukan plak pada arteri karotis.
Hasil studi menunjukkan adanya peningkatan risiko pada partisipan yang durasi tidurnya tak teratur, dengan variasi lebih dari dua jam per malam dalam sepekan. Kelompok ini berpeluang 1,4 kali lebih besar untuk memiliki skor kalsium arteri koroner yang tinggi.
Skor tersebut dapat memberikan gambaran mengenai penumpukan plak di arteri koroner jantung. Kelompok ini juga berisiko 1,12 kali lebih besar untuk memiliki penumpukan plak pada arteri karotis.
Selain itu, kelompok ini berpeluang dua kali lebih besar untuk memiliki indeks ankle-brachial abnormal. Indeks ini bisa memberikan gambaran mengenai kemungkinan seseorang terkena penyakit arteri perifer.
Peningkatan risiko serupa juga ditemukan pada partisipan yang memiliki jadwal tidur tak teratur, dengan variasi lebih dari 90 menit per hari dalam sepekan. Kelompok ini 1,43 kali lebih berisiko untuk memiliki skor kalsium arteri koroner yang tinggi.
Ironisnya, tim peneliti juga menemukan bahwa ada cukup banyak orang yang memiliki jadwal atau durasi tidur tidak teratur. Ketidakteraturan ini dapat ditemukan pada populasi umum yang cukup luas.
"Bukan hanya pekerja shift saja," ujar Grandner yang tak terlibat dalam studi.