Polres Karawang Kerahkan Personel Bantu Penanganan Banjir
Personel Polres Karawang menyiapkan posko dan membantu evakuasi korban banjir.
REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG — Polres Kabupaten Karawang mengerahkan personelnya untuk membantu penanganan bencana banjir. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang, Jawa Barat, sudah menetapkan status tanggap darurat bencana menyusul banjir yang tersebar di 18 kecamatan.
“Ada sepertiga kekuatan Polres Karawang yang diturunkan untuk membantu penanganan banjir,” kata Kepala Polres ( Kapolres) Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono di Kabupaten Karawang, Selasa (28/2/2023).
Dikabarkan ada ratusan personel kepolisian yang turun membantu penanganan dampak banjir. Kapolres mengatakan, pihaknya menetapkan operasi kemanusiaan di beberapa wilayah terdampak banjir.
“Personel Polri turun langsung ke lapangan untuk membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak banjir dengan menyiapkan posko bencana alam, serta membantu dalam evakuasi,” ujar Kapolres.
Menurut Kapolres, jajaran Polres Karawang berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait dalam melakukan evakuasi warga terdampak banjir. Evakuasi pun dilakukan terhadap barang milik warga yang terdampak banjir.
Seperti di Perumahan BMI, Kecamatan Cikampek. Personel Sabhara dan polsek dikerahkan untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir di sana. Kegiatan itu sudah berjalan sejak Senin (27/2/2023).
Banjir dilaporkan berdampak terhadap ratusan rumah warga, serta sarana ibadah dan fasilitas umum. Banjir di wilayah tersebut dipicu hujan deras dan meluapnya air Sungai Cikaranggelam.
Menurut Kapolres, berdasarkan hasil asesmen BPBD Kabupaten Karawang, hingga Senin (27/2/2023) malam, dilaporkan ada sekitar 11.485 rumah yang tergenang banjir dan ribuan orang yang terdampak.
Pemkab Kabupaten Karawang sudah menetapkan status tanggap darurat banjir. Sekretaris Daerah Karawang Acep Jamhuri mengatakan, status tersebut ditetapkan karena daerah terdampak banjir meluas dan membutuhkan penanganan maksimal.
Berdasarkan informasi dari pemkab, banjir melanda 52 desa dan tiga kelurahan yang tersebar di 18 kecamatan. Banjir dipicu hujan deras dan luapan air sejumlah sungai.