Sindrom Tourette yang Diderita Lewis Capaldi Kambuh di Panggung, Apa Penyebabnya?

Lewis Capaldi tidak mampu mengontrol gerakan kepala dan bahunya ketika di panggung.

EPA-EFE/HELLE ARENSBAK DENMARK OUT
Penyanyi-penulis lagu Lewis Capaldi mengalami sindrom Tourette (ilustrasi). Capaldi mengalami tics yang berkaitan dengan sindrom Tourette saat tampil di panggung.
Rep: Santi Sopia Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyanyi Lewis Capaldi mengalami tics yang berkaitan dengan sindrom Tourette saat tampil di panggung ketika membawakan lagu "Someone You Loved" di akhir konser, di Frankfurt, Jerman. Saat Capaldi kesulitan melanjutkan lagunya, para penggemar tetap menyanyikan liriknya dengan manis.

Baca Juga


Ketika Capaldi mengalami tics pada bagian kepala dan bahunya, dia segera menjauh dari mikrofon. Tics adalah gerakan yang tidak disengaja, jadi seseorang tidak dapat mengontrol atau mencegahnya.

Tics motorik ditandai dengan gerakan tubuh seperti mengangkat bahu. Tics vokal ditandai dengan suara, seperti membersihkan tenggorokan.

Penyanyi berusia 26 tahun itu tetap berada di atas panggung saat penonton membantu melanjutkan nyanyian. Sebenarnya, seperti apa sindrom yang dialami Capaldi?

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), sindrom Tourette adalah kondisi sistem saraf yang menyebabkan orang mengalami tics. Tics adalah kedutan, gerakan, atau suara tiba-tiba yang bosa terjadi secara berulang kali.

Orang yang mengalami tics tidak dapat menghentikan tubuhnya untuk melakukan hal-hal ini. Misalnya, seseorang mungkin terus mengedipkan mata atau terus mengeluarkan suara mendengus.

Sepanjang tur Eropanya, pelantun "Before You Go" itu sempat bergurau tentang gangguan tersebut di atas panggung. Pada Januari lalu, Capaldi turut menyinggung masalah kondisi tersebut melalui Tiktok pribadinya.

"Saya melihat banyak orang di komentar prihatin karena saya sering berkedut dan terlihat agak tidak nyaman. Saya punya Tourette jadi saya cukup sering berkedut,” kata Capaldi melalui akun Tiktok dikutip dari laman ET, Kamis (2/3/2023).

Dia Kemudian menjelaskan, tics bisa dipicu oleh rasa lelah dan bersemangat, dua hal yang dia alami saat ini. Itu sama sekali bukan masalah. Capaldi baik-baik saja karena itu hanya terjadi ketika dia merasa lelah, gugup, atau bersemangat.

Menurut laman National Health Services (NHS) di Inggris, sindrom Tourette adalah suatu kondisi yang menyebabkan seseorang mengeluarkan suara dan gerakan yang tidak disengaja yang disebut tics. Biasanya dimulai saat masa kanak-kanak, tetapi tics dan gejala lainnya dapat membaik setelah beberapa tahun dan terkadang hilang sama sekali. Tidak ada obat untuk sindrom Tourette, tetapi pengobatan dapat membantu mengelola gejala.

Orang dengan sindrom Tourette mungkin juga mengalami gangguan obsesif kompulsif (OCD), gangguan hiperaktif defisit perhatian (ADHD), atau kesulitan belajar.

Gejala sindrom Tourette

Tics adalah gejala utama sindrom Tourette. Mereka biasanya muncul pada masa kanak-kanak antara usia dua dan 14 (rata-rata sekitar 6 tahun). Orang dengan sindrom Tourette memiliki kombinasi tics fisik dan vokal.

Contoh tics fisik meliputi berkedip, mata bergulir, meringis, mengangkat bahu, kepala atau melompat, berputar-putar, menyentuh benda, dan orang lain.

Contoh tics vokal seperti mendengkur, pembersihan tenggorokan, siulan, batuk, mengucapkan kata dan frasa acak. Tics biasanya tidak berbahaya bagi kesehatan seseorang secara keseluruhan, tetapi tics fisik seperti menyentak kepala bisa menyakitkan.

Tics mungkin kurang terlihat selama aktivitas yang melibatkan konsentrasi tingkat tinggi, seperti membaca buku yang menarik atau berolahraga. Kapan harus mendapatkan nasihat medis?

Seseorang harus menghubungi dokter jika mulai mengalami tics. Banyak anak mengalami tics selama beberapa bulan sebelum tumbuh dewasa, jadi tics belum berarti anak menderita sindrom Tourette. Perawatan biasanya tersedia di NHS dan dapat melibatkan terapi perilaku dan obat tertentu.

Penyebab sindrom Tourette tidak diketahui. Diperkirakan terkait bagian otak yang membantu mengatur gerakan tubuh. Untuk alasan yang tidak diketahui, anak laki-laki lebih mungkin terkena sindrom Tourette dibandingkan anak perempuan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler