Kebakaran Tempat Pembuangan Sampah Membesar, Gaza Minta Bantuan Pemadaman
Petugas pemadaman kebakaran Gaza tidak memiliki kapasitas mengatasi kobaran api.
REPUBLIKA.CO.ID, GAZA -- Pejabat Gaza meminta bantuan untuk memadamkan api besar yang berkobar di tempat pembuangan sampah di sebuah desa yang berbatasan dengan Israel pada Kamis (3/3/2023). Pejabat Gaza mengatakan, kobaran api itu dapat berlangsung selama berhari-hari dan menyebabkan bencana lingkungan.
Asap tebal mengepul ke langit saat malam tiba, dan ada bau yang kuat dari sampah yang terbakar di seluruh Kota Gaza. Kebakaran dimulai di bagian timur tempat pembuangan sampah di Juhr Al-Deek, tenggara Kota Gaza, tepatnya di dekat pagar pemisah dengan Israel. Sejauh ini penyebab kebakaran masih belum diketahui.
"Kami khawatir api akan menyebar ke seluruh TPA (tempat pembuangan akhir) dan mengakibatkan bencana lingkungan," ujar pernyataan pemerintah Gaza, dilansir dari reuters, Sabtu (4/3/2023).
Petugas pemadam kebakaran lokal tidak memiliki kapasitas untuk mengatasi kobaran api. Otoritas Gaza meminta organisasi internasional untuk membantu memadamkan kobaran api. Mereka juga meminta dunia internasional menekan Israel untuk mencabut blokade agar peralatan dapat masuk ke Gaza.
Israel telah memberlakukan blokade Gaza sejak kelompok perlawanan Palestina, Hamas menguasai daerah kantong pantai yang padat penduduk pada 2007. Blokade ini membatasi pergerakan orang dan barang.
Orang-orang Palestina mengatakan, pembatasan ini mencakup barang-barang penggunaan ganda yang dapat memiliki tujuan militer. Hal ini sangat menghambat kemampuan otoritas Gaza untuk menanggapi keadaan darurat.
Pada November 2022 lalu, kebakaran terjadi di sebuah bangunan tempat tinggal di sebuah kamp pengungsi di utara Gaza. Insiden ini menewaskan 21 anggota keluarga dan melukai beberapa lainnya.