Apple Blokir Pembaruan Aplikasi dengan Teknologi Kecerdasan Buatan, Mengapa?
Apple dilaporkan telah menunda untuk pembaruan BlueMail di App Store.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi multinasional, Apple dilaporkan telah menunda persetujuan pembaruan untuk aplikasi email bertenaga kecerdasan buatan (AI). Menurut sebuah laporan di WallStreetJournal, pembaruan aplikasi email BlueMail diblokir pada minggu lalu.
Laporan tersebut mengutip salah satu pendiri pengembang BlueMail, Blix Inc., Ben Volach. BlueMail menggunakan versi khusus dari model bahasa GPT-3 OpenAI.
Salah satu pendiri pengembang BlueMail Blix Inc, Ben Volach tidak setuju dengan Apple. "Apple membuatnya sangat sulit untuk menghadirkan inovasi kepada pengguna kami," kata Volach kepada WSJ, seperti dilansir Gadgets Now, Ahad (5/3/2023).
Dia lebih lanjut mengklaim bahwa permintaan itu tidak adil, karena aplikasi lain dengan fitur AI tidak tunduk pada aturan yang sama. Apple dilaporkan telah menunda untuk pembaruan BlueMail di App Store, karena kekhawatiran bahwa itu berpotensi menghasilkan konten yang tidak pantas untuk anak-anak. Perusahaan mengklaim bahwa BlueMail tidak menyertakan pemfilteran konten dan tidak cocok untuk anak-anak. Lebih lanjut dikatakan bahwa karena aplikasi berpotensi menghasilkan konten dewasa, maka itu harus menggunakan batasan usia 17 tahun lebih.
Untuk mendapatkan persetujuan Apple, BlueMail mungkin perlu mengubah batasan usianya menjadi 17 tahun ke atas atau menyertakan pemfilteran konten yang dianggap sesuai oleh Apple. Saat ini, batasan usia aplikasi ditetapkan untuk pengguna berusia empat tahun ke atas. Seorang juru bicara Apple mengatakan bahwa pengembang dapat menantang penolakan melalui proses App Review Board dan saat ini sedang meninjau keluhan Blix Inc.
Kebetulan, BlueMail dan Apple punya sejarah. Perusahaan ini belum benar-benar berhubungan baik dengan Apple. Blix berada di pihak pembuat Epic Games Fortnite dalam perjuangannya melawan Apple. Pengembang juga merupakan salah satu anggota pendiri Coalition for App Fairness, disiapkan untuk melawan Apple dari App Store. Pengembang juga sebelumnya mengajukan gugatan yang mengklaim bahwa fitur Sign In With Apple melanggar salah satu hak patennya.