Masjid Dhannipur India Akhirnya Disetujui, Lengkap dengan Fasilitas Penunjang

India menyetujui pembangunan Kompleks Masjid Dhannipur di atas tanah 5 hektare

IST
Bendera India (Ilustrasi). India menyetujui pembangunan Kompleks Masjid Dhannipur di atas tanah 5 hektare
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, AYODHYA – Otoritas Pembangunan Ayodhya (ADA) memberikan persetujuan akhir pembangunan Masjid Dhannipur. Hal ini sesuai dengan putusan Mahkamah Agung atas kasus Masjid Babri-Ram Janmabhoomi. 

Baca Juga


 

Pemerintah Uttar Pradesh telah mengalokasikan lima hektare tanah untuk pembangunan masjid, rumah sakit, lembaga penelitian, dapur umum, serta perpustakaan oleh Indo-Islamic Cultural Foundation (IICF) Trust.

 

Pelaksanaan konstruksi tersebut sempat tertunda selama lebih dari dua tahun, karena menunggu izin dan masalah perubahan penggunaan lahan oleh ADA. 

 

“Kami telah menyetujui proyek Masjid Ayodhya dalam rapat dewan yang diadakan pada Jumat (3/3/2023). Peta yang disetujui akan diserahkan ke Indo-Islamic Cultural Foundation (IICF), setelah beberapa formalitas departemen yang harus diselesaikan dalam beberapa hari,” kata Komisaris Divisi Ayodhya Gaurav Dayal dikutip di Easterneye, Selasa (7/3/2023). 

 

Sekretaris IICF, Athar Hussain, menyatakan setelah semua izin diperoleh, pihaknya akan mengadakan pertemuan untuk menyelesaikan rencana pembangunan masjid tersebut. 

 

Pertemuan ini akan diadakan setelah Ramadhan, yang diprediksi berakhir pada 21 April. Tanggal dimulainya pekerjaan pembangunan masjid pun akan ditentukan dalam pertemuan itu. 

 

“Kami meletakkan fondasi masjid pada 26 Januari 2021. Kami memilih hari itu karena pada hari ini, Konstitusi India mulai berlaku lebih dari tujuh dekade lalu,” ucap dia. 

 

Masjid Dhannipur akan lebih besar dari Masjid Babri. Namun, pembangunannya tidak akan mencontoh struktur yang pernah berdiri di Ayodhya ini. 

 

Adapun lokasi situs Masjid Dhannipur berjarak kurang lebih 22 km dari kuil Ram di kota peziarah. 

 

Pada 9 November 2019, Mahkamah Agung mengeluarkan putusan bersejarah yang mengarahkan pembangunan kuil Ram di lokasi yang diperebutkan di Ayodhya. 

 

Mereka juga menginstruksikan pemerintah untuk mengalokasikan lima hektare tanah di distrik tersebut, untuk pembangunan masjid di lokasi yang menonjol. 

 

IICF Trust, yang bertanggung jawab membangun masjid, telah mengumumkan rencana untuk membangun rumah sakit, dapur komunitas, perpustakaan dan lembaga penelitian, selain masjid. 

 

Hussain menyatakan rumah sakit tersebut akan melayani umat manusia sesuai dengan ajaran Islam yang sebenarnya, seperti yang disampaikan Nabi Muhammad SAW lebih dari 1.400 tahun yang lalu.

 

"Rumah sakit tidak akan menjadi struktur beton biasa, tetapi akan sinkron dengan arsitektur masjid, yang sarat dengan kaligrafi dan simbol Islam,” lanjut dia. 

Baca juga: Perang Mahadahsyat akan Terjadi Jelang Turunnya Nabi Isa Pertanda Kiamat Besar?

 

Sekretaris IICF ini menambahkan, rumah sakit dan dapur komunitas akan melayani orang sakit dan kelaparan, terlepas dari agama, kasta atau kepercayaan mereka. 

 

Tidak hanya itu, lingkungan ini juga akan mempromosikan kesadaran tentang perubahan iklim. Sementara, lembaga penelitian yang ada akan fokus pada kontribusi umat Islam dalam perjuangan kemerdekaan dan warisan persaudaraan Hindu-Muslim. 

 

Di sisi lain, pembangunan kuil Ram di kota sedang berkembang pesat. Pejabat kepercayaan Shri Ram Janmabhoomi Teerth Kshetra mengantisipasi pembukaannya untuk umat pada Januari 2024, tahun yang sama dengan pemilihan umum berikutnya di negara tersebut. 

 

Sumber: easterneye 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler