Film Oscar Jadi Sasaran Empuk Penjahat Siber untuk Mencuri Data
Para scammer membuat situs web palsu yang menawarkan menonton gratis film Oscar.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjahat siber menjadikan film-film yang masuk nominasi Piala Oscar sebagai umpan untuk menjaring korban dan, menguras uang, sampai mencuri data. Perusahaan keamanan siber Kaspersky dalam keterangan pers, Senin (13/3/2023), menemukan para scammer atau penipu online membuat situs web palsu yang menawarkan menonton gratis film-film yang masuk nominasi Oscar, seperti Avatar 2 dan Everything Everywhere All At Once.
"Sangat penting untuk ekstra hati-hati selama acara ini masih menjadi tren dan periksa ulang keaslian situs web mana pun yang menawarkan streaming film gratis," kata pakar keamanan siber di Kaspersky Ogla Svistunova.
Kaspersky menemukan sejumlah situs web yang menawarkan menonton film nominasi Oscar secara streaming berakhir menjadi modus pencurian uang. Korban biasanya diarahkan ke sebuah situs yang diklaim bisa memberikan akses menonton film.
Sebelum menonton, korban diminta membayar sedikit biaya berlangganan. Setelah membayar, pengguna menjadi rentan terhadap transaksi tidak sah, misalnya transaksi tidak bisa dibatalkan atau tarif langganan naik sedikit setiap hari sehingga menyedot saldo sampai habis.
Scammer juga melancarkan taktik supaya korban mau mengunduh atau menonton film, misalnya dengan iming-iming hadiah setelah mengisi survei. Survei online itu menjadi kedok untuk mengumpulkan informasi pribadi seperti nama, alamat email dan nomor telepon.
Kaspersky menemukan informasi-informasi itu bisa saja berakhir dijual di darkweb atau situs gelap. Supaya tidak gampang terlena iming-iming menonton gratis film Oscar, perusahaan keamanan siber itu menyarankan pengguna internet untuk selalu memperhatikan tanggal rilis resmi film, baik di di bioskop maupun layanan streaming resmi.
Sebelum memasukkan datar pribadi untuk menonton film streaming, pastikan situs atau aplikasi menonton itu adalah resmi, misalnya dengan mengecek ejaan dan alamat URL. Pengguna juga perlu menghindari tautan yang menjanjikan konten tampil lebih awal dan selalu bertanya kepada penyedia streaming resmi jika mendapati konten seperti itu.