Rahasia di Balik Kebersihan Hotel yang Jarang Tamu Ketahui
Karyawan hotel membongkar apa saja rahasia di balik hotel selalu terlihat bersih.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menginap di hotel tampak seperti lambang relaksasi. Ketika menginap di hotel, tamu bisa tidur di kasur nyaman dan ruangan yang bersih, menikmati makanan lezat, serta menjajal berbagai fasilitas hotel yang menarik.
Namun kenyataannya, semua kenyamanan ini dinilai "membutakan" tamu dari aksi di balik layar yang mengejutkan. Kali ini, karyawan hotel membongkar apa saja rahasia di balik hotel yang terlihat selalu bersih dan nyaman, seperti dilansir laman Best Life, Senin (13/3/2023). Benarkah demikian?
1. Hotel membersihkan kamar dengan cepat
Check-out standar biasanya dilakukan tamu sebelum tengah hari, sedangkan check-in biasanya pada pukul 13.00 WIB. Artinya, petugas kebersihan hotel memiliki waktu sebentar untuk membersihkan antara 10 hingga 30 kamar.
Menurut Travel.com, para karyawan hotel hanya memiliki waktu 15 menit untuk membersihkan setiap kamar, sebuah proses yang meliputi mengganti handuk dan sprei, mengganti gelas dan cangkir kopi, memeriksa dan mengisi ulang minibar, dan membuang sampah. Dengan waktu yang terbatas, kemungkinan besar ada bagian-bagian di kamar yang masih kotor atau dibersihkan tidak sempurna.
2. Hotel jarang sekali mencuci seprai
Bisa jadi seprai hotel hanya diganti empat kali dalam setahun. Setidaknya, itulah yang dikatakan Reneta McCarthy, mantan manajer tata graha sebuah jaringan hotel besar di Amerika.
Tamu hotel bahkan tidak sepenuhnya aman dengan duvet yang dilapisi cover yang bisa dilepas. McCarthy mengatakan, jika ada seprai di antara selimut dan tempat tidur, penutupnya mungkin tidak dicuci.
3. Peringkat bintang hotel mungkin tidak sepenuhnya akurat
Inilah cara lain aplikasi ulasan pengguna mengubah cara orang memilih tempat menginap: peringkat bintang didasarkan pada jumlah fasilitas yang dimiliki sebuah hotel, ukuran kamar, jumlah outlet listrik, dan sebagainya. Yang tidak mereka bahas adalah orang-orang yang bekerja di sana.
Akibatnya, peringkat bintang dari para tamu di aplikasi menjadi lebih penting daripada sistem peringkat bintang resmi. Jika Anda menginap di hotel bintang 4, sementara tamu memberi peringkat satu bintang, maka pertimbangkan untuk menginap di tempat lain.
4. Housekeeper hotel terkadang mengeklaim barang yang hilang dan ditemukan
Sudah menjadi kebijakan umum, pelayan hotel harus melaporkan barang apa pun yang mereka temukan atau tertinggal di kamar setelah tamu check-out. Jika barang tersebut tidak diklaim dalam jangka waktu tertentu, misalnya beberapa pekan bukan jam, sebagian besar hotel mengizinkan pelayan untuk menyimpan barang yang mereka temukan.
"Barang-barang itu seharusnya dikembalikan kepada orang yang menemukannya dan apa pun yang tidak mereka inginkan akan disumbangkan untuk amal, tapi biasanya pengawas akan memeriksa dan mengambil barang yang bagus terlebih dahulu," kata pengguna Reddit, Booboo_the_bear, seorang pelayan yang pernah bekerja di beberapa hotel berbintang.
Ia bahkan mengaku pernah mendapatkan catokan rambut dan jaket bikinan desainer. Pelayan lain mengatakan, staf housekeeper sering berebut kamar atau suite yang lebih mahal karena berharap menemukan barang-barang bagus yang tertinggal.
5. Pernah terjadi kematian di tempat tersebut
Orang meninggal di kamar hotel jauh lebih sering daripada yang dipikirkan, entah karena penyebab alami atau lainnya. Namun staf hotel diinstruksikan untuk tetap merahasiakan hal tersebut. Informasi ini akan dikontrol dengan ketat untuk mencegah publisitas buruk dari mereka yang mungkin ingin menginap di hotel.
Hotel biasanya akan menjaga untuk tidak merilis nomor kamar, terutama dalam kasus kematian selebritas. Hal ini bertujuan mencegah para turis dan penggemar menginap di kamar idola mereka yang meninggal.
Baca juga : Bisakah 'Soju Halal' Mendapat Sertifikat Halal? Ini Penegasan MUI