Pesawat Garuda Indonesia Rute Padang-Jakarta Sempat Gagal Terbang
Sebanyak 149 penumpang yang sudah berada di dalam pesawat, diminta turun kembali.
REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Pesawat Garuda Indonesia GA 149 dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Kota Padang Pariaman, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) menuju Bandara Soekarno-Hatta, Kota Tangerang atau tujuan Jakarta, dilaporkan gagal take-off pada Jumat (17/3/2023) siang WIB. Hal itu diakibatkan pesawat mengalami gangguan teknis.
Pesawat berisi 149 orang itu seharusnya terbang sekitar pukul 12.15 WIB. Namun, saat penumpang sudah berada di atas pesawat sekitar pukul 11.55 WIB, pilot Garuda GA 149 mengabarkan terjadinya gangguan teknis pada mesin pesawat.
"Pesawat ini mengalami gangguan teknis, yang mengakibatkan kita harus menunggu kira-kira 30 menit untuk dilakukan perbaikan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," demikian penjelasan pilot kepada para penumpang dalam potongan video yang diterima Republika.co.id. Video tersebut berasal dari salah satu penumpang pesawat.
"Kita harus kembali ke Bandara Minangkabau dikarenakan technical problem yang mengharuskan untuk pengecekan dan di luar dari limitasi untuk melakukan lepas landas. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Terima kasih," ucap pilot.
Setelah itu, para penumpang diminta untuk turun dari pesawat dengan membawa semua bagasi kabin. Satu persatu penumpang terlihat turun. Sejumlah petugas kemudian melakukan perbaikan.
Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau (BIM), Siswanto, mengakui, adanya kendala teknis yang dialami Garuda. Pesawat tersebut berisi 149 penumpang, yang terdiri dari 145 dewasa, tiga anak, dan satu orang bayi.
Menurut Siswanto, pesawat sudah diperbaiki kembali, sehingga tidak ada pengaruh terhadap rotasi pesawat pada jadwal penerbangan Garuda. Sekitar pukul 15.00 Wib, penumpang mulai boarding kembali dan mendarat di tujuan dengan selamat.
"Pesawat kembali sebelum melakukan penerbangan atau take-off. Rencana terbang sesuai jadwal 12.15 WIB. Karena ada kendala teknis, sehingga melakukan return to apron," kata Siswanto di Kota Padang, Jumat.