Bergulat dengan Kanker Darah Stadium 3, Aktor Jurassic Park Ini Mengaku tak Takut Mati

Aktor Jurassic Park Sam Niell telah menjalani pengobatan kanker darah.

Dok Instagram/Sam Niell
Aktor Sam Neill sedang merekam audio untuk memoarnya yang berjudul Did I Ever Tell You This?. Neill telah bebas dari kanker darah stadium 3 setelah menjalani pengobatan.
Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor film Jurassic Park Sam Neill belum lama ini mengumumkan bahwa dia menjalani pengobatan untuk kanker darah stadium tiga. Meski begitu, Neill mengaku tidak takut kematian dan masih ingin hidup selama satu atau dua dekade lagi.

"Saya tidak takut mati, tapi itu akan mengganggu saya. Karena saya benar-benar ingin (hidup) satu atau dua dekade lagi," ujar Neill, dilansir Aceshowbiz, Ahad (19/3/2023).

Niell menceritakan bahwa telah membangun teras-teras yang indah. Dia memiliki pohon zaitun dan cemara serta masih ingin hidup untuk melihat buah dari pohon yang ditanamnya menjadi matang. Neill juga memiliki cucu yang masih kecil.

Baca Juga


"Saya ingin melihat mereka tumbuh besar. Tetapi untuk hampir mati? Saya tidak bisa lengah," kata aktor berusia 75 tahun itu kepada surat kabar Guardian.

Kini, pria yang memiliki nama lengkap Nigel John Dermot Neill ini bebas dari kanker. Tetapi, ketakutan terhadap kesehatannya membuat Neill menjadi lebih mawas diri.

Menurut Neill, jauh lebih mudah untuk mengidentifikasi siapa orang lain, tetapi hampir tidak bertanya pada diri sendiri. Ketika Neill sakit dia akan melihat ke cermin. Di cermin itu, Neill melihat orang yang sama sekali berbeda karena tidak ada sehelai rambut di kepalanya.

Neill juga tidak memiliki bulu mata dan janggutnya rontok di atas bantal di suatu tempat di rumah sakit. Dia tidak dapat mengenali dirinya sendiri setelah didera efek obat kanker.

Neill membahas diagnosis kankernya dalam memoar barunya yang berjudul, Did I Ever Tell You This?. Pemeran Mayor Chester Campbell di serial Peaky Blinders ini mengaku dalam buku itu bahwa dia takut meninggal bahkan sebelum memoarnya dirilis.

"Masalahnya, saya lagi sakit. Mungkin hampir mati. Saya mungkin harus mempercepat penerbitannya," ujar Neill.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler