Kenalkan Chatbot AI Google Bard, Saingan ChatGPT yang Baru Saja Debut
Google juga mengembangkan produk kecerdasan buatannya (AI) bernama Bard.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Setelah melihat perkembangan ChatGPT OpenAI, tidak mau kalah Google juga mengembangkan produk kecerdasan buatannya (AI). Dikembangkan dari LaMDA AI Google, produk tersebut bernama Bard.
Kini Bard versi beta sudah diluncurkan untuk beberapa pengguna. Google memulai peluncuran di Amerika Serikat (AS) dan Inggris Raya, dua negara yang sebagian besar berbahasa Inggris. Nantinya, perusahaan akan menambahkan negara lain.
Mereka yang terdaftar dalam versi beta harus berusia di atas 18 tahun dan menggunakan akun sendiri. Ada daftar tunggu yang disediakan tinggal memilih opsi “Bergabung dengan daftar tunggu.”
Saat ini tidak diketahui berapa lama orang akan menunggu dan apakah akses mereka akan dibatasi saat mereka mendapat lampu hijau untuk bergabung dengan Bard beta. Yang jelas Google akan menggunakan percakapan yang berlangsung selama periode Beta untuk lebih melatih dan menyesuaikan modelnya.
Bard masih jauh dari kata sempurna
Meskipun memiliki akses ke database informasi yang luas, Bard berpotensi melakukan kesalahan besar. Ini secara tidak sengaja didemonstrasikan selama peluncuran model beberapa pekan lalu ketika GIF yang digunakan Google menyertakan Bard yang memberikan informasi yang tidak akurat tentang pencapaian Teleskop Luar Angkasa James Webb.
Google mengakui kekurangan ini dan memperjelas Bard tidak boleh dipercaya. “Bard bersifat eksperimental, dan beberapa tanggapan mungkin tidak akurat sehingga periksa kembali informasi dalam tanggapan Bard,” kata Google.
Program ini menyertakan tombol "Google It" yang akan meluncurkan pencarian dan memungkinkan pengguna memeriksa ulang jawaban yang diberikan. Jika ChatGPT menggunakan model tertutup, Bard tampaknya memiliki akses ke internet.
Seperti yang Anda ketahui, internet penuh dengan informasi palsu dan pendapat yang bias. AI juga dapat mengeluarkan tanggapan yang menurut sebagian orang tidak pantas atau menyinggung.
AI yang dilatih dengan cara serupa diketahui menampilkan hal-hal seperti bias rasial atau sikap seksis. Bagian dari pelatihan dan pemrograman Bard akan dirancang untuk mengatasi itu dan segalanya akan menjadi lebih baik seiring berjalannya waktu.
Lalu apa yang Bard bisa lakukan?
Dilansir Slash Gear, Rabu (22/3/2023), setelah waktu di daftar tunggu selesai, Anda dapat memiliki akses ke Bard versi beta. Bard sebenarnya lebih berguna daripada ChatGPT dalam banyak situasi karena memiliki akses ke internet.
Ini juga memungkinkan Bard untuk memberikan sumber klaimnya. Meskipun mungkin tidak selalu akurat, Anda akan memiliki peluang lebih baik untuk memverifikasi informasi atau mencari tahu di mana letak kesalahannya.
Seperti ChatGPT, Bard memiliki memori yang terbatas sehingga tidak dapat mengingat sesuatu yang Anda katakan sebelumnya dalam percakapan. Belum jelas seberapa terbatas memori ini, tetapi Google mengatakan akan diperluas di beberapa titik. Jika memori Bard secara signifikan lebih pendek daripada CharGPT, seperti Bing Chat, maka ChatGPT mungkin masih merupakan pilihan yang lebih baik untuk hal-hal seperti pengembangan cerita.
Sebagian besar, Bard tampaknya merupakan versi Google Penelusuran yang lebih banyak bicara. Anda dapat menggunakannya untuk hal-hal seperti ide dekorasi dan resep atau mendapatkan ringkasan informasi tentang subjek yang rumit.